" lepas!!!" Ucap pamannya qila yg mau melepaskan tangannya.
" Enak aja di lepas" ucap David.
" Nah ini dapat juga kalungnya" ucap gue yg senang dan sambil memegang kalung tersebut.
" Sekarang apa yg mau kamu lakuin queen?" Tanya kak Dirga yg bingung.
" Aku mau hancurin kalung ini supaya roh kakeknya qila bisa kembali lagi" ucap gue
" Caranya?" Tanya David.
" Iyah gimana caranya?" Tanya qila.
" Kalian lihat saja" ucap gue lalu gue pun memegang kalung tersebut sangat erat dan menutup mata gue tiba-tiba kalung tersebut hancur berkeping-keping.
" Hah?? Koq bisa ?" Tanya Andre yg bingung.
" Kalian jangan heran aku hancurin ya itu dengan mata batin aku koq" ucap gue yg santai.
" Tapi kakek belum sadar juga ven" ucap qila lalu kita semua melihat ke arah kakeknya qila yg masih pingsan.
" Iyah nak kakeknya qila belum bangun juga" ucap ibunya qila.
" Tolongin kakeknya qila nak" ucap ayahnya qila yg mohon sama gue.
" Iyah aku bakal nolongin kakeknya qila" ucap gue yg tersenyum ke arah mereka dan mengambil air putih di meja nakas kakeknya qila dan mengambil pisau juga.
" Queen kamu mau ngapain?" Tanya kak Sean yg heran.
" Iyah kamu mau ngapain hemm? Jangan bilang kamu mau melukai diri kamu sendiri?" Tanya Dave.
" Dave biarin aku nuntasin ini semua di sini aku bukan cuman mau nyelamatin kakeknya qila doang tapi Dinda dan Dimas juga Dave tolong ngerti dikit yah" ucap gue pelan.
" Kenapa jadi Dinda sama Dimas juga ?" Tanya Viana.
" Hemm sebenarnya Dinda sama Dimas bantuin kakeknya qila buat nunjukin jalannya Yah supaya rohnya gak tersesat disana" jelas gue.
" Maaf ven gara-gara gue Lo sama teman gaib Lo jadi susah maaf" ucap qila yg merasa bersalah.
" Hei jangan merasa bersalah ini memang keinginan kita qil udah yah " ucap gue lembut.
Lalu gue pun mengambil pisau tersebut dan mengoreskannya ke tangan gue berdarah, lalu gue pun segera mengambil gelas yg berisi air minum dan menampungnya di sana dan air tersebut berubah jadi merah. Dan gue pun melepaskan kalung yg gue pakai lalu meletakannya di dalam gelas tersebut dan gelas itu pun bersinar, mereka pun terkejut dan bingung.
" Kenapa bisa bersinar tuh gelas ?" Tanya Rina yg heran.
" Iyah koq bisa yah" ucap David dkk kecuali Dave yg diam saja.
Lalu gue pun mengeluarkan kalung gue dan memakaikannya ke leher gue, dan mereka semua pun menatap gue bingung dan heran.
" Kalung aku bukan kalung sembarangan kalung aku itu hampir sama dengan kalung yg aku kasih sama kalian bedanya kalung ku lebih banyak manfaatnya sedangkan kalian hanya untuk melindungi diri dari makhluk gaib" jelas gue dan akhirnya mereka semua pun mengerti.
" Ohh gitu toh " ucap mereka serentak dan gue pun terkekeh pelan.
" Loh koq ketawa sihh?" Tanya kak Sean dan kak ken yg bingung.
" Habisnya kalian lucu" ucap gue yg masih terkekeh geli.
" Apanya yg lucu queen?" Tanya kak Dirga yg heran.
" Kalian semua janjian yah makannya pas ngomong bisa barengan" ucap gue yg terkekeh geli.
" Kamu ini bisa aja" ucap Dave yg sambil membawa gue ke dalam dekapannya.
" Ehhh tunggu dulu tuhh minuman koq gak di kasih minum ke Kakeknya qila sihh" ucap Viana dan gue yg baru ingat langsung memberikan minuman tersebut alhasil Kakeknya qila membuka matanya.
" Kek kakek udah sadar" ucap qila yg senang dan sambil menangis terharu.
" Kakek gak papa sayang" ucap kakeknya qila.
" Ayah gak papa?" Tanya ayahnya qila.
" Iyah ayah gak papa kan? Gak ada yg sakit?" Tanya ibunya qila.
" Iyah ayah gak papa koq ayah hanya merasa seperti bermimpi" ucap Kakeknya qila.
" Emm mereka siapa?" Tanya kakek yg melihat kita semua dengan bingung.
" Ohh mereka semua sahabat aku dan udah bantuin kakek" ucap qila.
" Maksudnya?" Tanya kakek yg bingung.
" Jadi kakek tuhh bla.....bla.....bla....bla....bla...bla..." Ucao qila yg menjelaskan semua masalah yg terjadi dan kakeknya qila syok saat mendengar penjelasan dari qila.
" Makasih nak makasih" ucap kakeknya qila Sama gue dan sahabat gue.
" Iyah kek sama-sama" ucap kita semua serentak.
" Ohh Iyah kek tadi kakek kan bilang kalau kakek bermimpi emank mimpi apa sihh kek?" Tanya qila yg penasaran.
" Kakek bermimpi berada di sebuah tempat yg seram terus di sana ada 2 orang yg menemani kakek mereka berdua baik banget yg satu cewek dan yg satu cowok dan mereka membawa kakek ke suatu tempat tiba-tiba kakek buka mata dan melihat kalian semua" jelas kakek dan mereka semua melihat ke arah gue dan sambil tersenyum.
" Ohhh yah" ucap qila yg sambil tersenyum.
" Iyahh mereka sangat baik" ucap Kakeknya qila yg sambil tersenyum.
" Makasih yah nak kalian udah banyak bantuin keluarganya qila" ucap ayahnya qila yg sambil tersenyum ke arah kita semua.
" Sama-sama om lagian qila itu sahabat kita" ucap kita semua.
" Ven ven " panggil Dinda dan Dimas secara bersamaan.
" Dinda dimas!!" Ucap gue yg senang saat melihat mereka.
" Kenapa?" Tanya Kakeknya qila yg bingung.
" Gak papa koq" ucap gue.
" Makasih dinda, Dimas kalian udah bantuin Kakeknya qila makasih" ucap gue pada mereka.
" Sama-sama ven kita senang koq bantuin Kakeknya qila apalagi dia baik banget" ucap Dinda.
" Iyah ven aku juga senang apalagi bisa berduaan sama Dinda yah gak" ucap dimas yg menggoda dinda.
" Hahaha Iyah Iyah makasih sekali lagi udah sana pergi kalian " ucap gue yg sambil tersenyum.
" Koq ngusir sihh udah baik kita nolongin" ucap dinda yg kesal.
" Biar kalian bisa lanjutin berduaan ya yah gak dim?" Ucap gue.
" Iyah juga ywd yuk kita pergi" ucap Dimas yg sambil menarik tangan Dinda dan langsung pergi dan gue hanya bisa terkekeh kecil melihat tingkah laku mereka berdua.
Bersambung...........................
Happy reading yah guys.
Jangan lupa di vote dan coment yah guys hehehehe dan maaf kalau banyak typo yg bertebaran dimana-mana yah guys.
Dan maaf yah baru bisa up cerita posesif brother and indigo girlsnya maaf sekali lagi yah untuk para readers yg menunggu ceritanya.
Makasih banyak yah untuk para readers yg udah menvote dan coment di cerita author yah dan terus semangatin author yah dengan memfollow akun wattpad author hehehehe 😄😄😄.
Gimana ceritanya seru gak Guys??😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Brother and Indigo Girls
Kinh dịcerita dimana seorang gadis yang di culik pada saat dia di lahir dan di rawat oleh seorang nenek yang sangat menyayangi nya Pada suatu hari Datang sebuah keluarga yang mengaku kalau mereka adalah keluarga nya. Dia juga memiliki 5 Abang yang sangat...