🌼 chapter 33.🌼

6.3K 211 9
                                    

" huh akhirnya udah siap juga mandinya tinggal pake bedak dan sedikit polesan lipgloss" ucap gue sendiri yg bercermin.

( Style baju venisa )

Lalu gue pun turun ke bawah di sana mereka semua sudah siap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu gue pun turun ke bawah di sana mereka semua sudah siap.

" Cantik" bisik Dave yg berada di samping gue.

" Thanks" ucap gue yg tersenyum manis.

" Kita ke mana sekarang?" Tanya qila.

" Ke rumah aku aja di jalan**** di sana kamu bisa bantuin aku" ucap Dimas yg berada di samping gue.

" Hemm kita ke rumah Dimas aja di jalan****" ucap gue lalu kita semua pun pergi menuju ke rumah Dimas.

" Tok tok tok" suara ketukan pintu yg di ketuk sama kak keyra.

" Yah cari siapa ?" Tanya wanita paru baya yg membukakan pintu.

" Dia ibu ku" ucap dimas singkat.

" Boleh kita bicara sama Tante?" Tanya gue.

" Boleh boleh silakan masuk" ucap ibunya Dimas lalu kita semua pun duduk.

" Hemm apa yg mau kalian bicarakan nak?" Tanya ibunya Dimas saat itu juga tiba-tiba gue dapat vision.

" Mas dia itu anak kandung kamu tapi kenapa kamu lakukan itu pada nya dia gak tau apa-apa" ucap ibunya Dimas kepada ayahnya.

" Aku gak peduli karna aku gak suka sama anak laki-laki yg aku mau hanyalah anak perempuan ngerti gak!!" Sentak ayahnya dimas.

" Om dia itu anak sendiri dia gak salah kenapa om memperlakukan dia seperti itu om" ucap gue yg kesal.

" Mas dia itu sakit dan harus di bawa ke rumah sakit mas" ucap ibunya Dimas yg sambil menangis.

" Aku udah bilang aku gak peduli mau dia sakit mau mati sekalipun aku gak peduli" ucap ayahnya dimas

" Om dia masih bayi dia gak tau apa-apa om" ucap gue yg nangis.

" Mas dari dia lahir sampai sekarang kita belum kasih dia nama dan Sekarang kamu mau dia mati hah!!ayah macem apa kamu!! Dia gak salah ini udah kehendak Tuhan mas!!" Ucap ibunya Dimas yg marah sambil nangis

" Akhhhh aku gak peduli!!" Ucap ayah Dimas yg langsung pergi.

" Om jangan pergi tolongin Dimas om om" teriak gue tapi tidak dapat di dengar mereka.

Posesif Brother and Indigo GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang