Ini chapter Heart's Choice terpanjang yang pernah ada, aku harap kalian mau ngasih komentar dan votenya, ya.
.
Coba baca sambil dengerin lagu I Like You So Much You'll Know It, biar ngena.
.
Selamat membaca.💜-Bee
Pagi-pagi buta Jungkook datang mengunjungi Aera dengan membawa banyak buku di tasnya. Sulaman senyum tipis di wajahnya tidak memudar seiring tungkai beralas kaki melangkah di atas ubin putih rumah sakit. Kaos hitam polos sederhana melekat di balik jaket dengan warna senada, rambutnya di tata rapi dengan bantuan pomade—terlihat mengkilat ketika terkena sorot cahaya lampu. Tas besar dipunggungnya mengembang sebab ruangnya termakan habis oleh buku-buku mata pelajaran pokok.
Jungkook berencana untuk menghabiskan akhir pekannya bersama Aera dengan belajar bersama. Hampir satu pekan kekasihnya tidak berangkat sekolah kendati sejujurnya gadis itu memaksa untuk tetap berangkat. Tetapi orang tua Aera melalau karena tubuh gadis itu masih lemah, apalagi kakinya belum bisa berjalan sempurna.
Tatkala jemari tangan yang memamerkan urat ungu kebiruan itu menekan engsel pintu dan mendorongnya, seorang gadis cantik yang sedang tertidur langsung terjerat netra Jungkook. Ia melangkah masuk dan segera meletakkan tas serta jaketnya di atas sofa, sementara Daehyun menatapnya dari sisi sofa sebelah kiri.
"Kau datang pagi sekali, Nak," ujar Daehyun ramah. Ayah dari gadis yang sedang tertidur itu sudah mengetahui jika Jungkook adalah kekasih anaknya. Ia tidak mempermasalahkan hal itu, sebab melalui pengamatannya Jungkook bukanlah seorang pemuda berengsek yang berpotensi menyakiti hati Aera.
Ketika suara itu sampai ke rungunya, Jungkook membalikkan tubuhnya dan langsung membungkuk sembilan puluh derajat—ia memberi hormat kepada calon mer—ah jangan terlalu berharap dulu. Lantas pemuda itu tersenyum kaku sambil menggaruk belakang kepalanya. Ia merasa canggung.
"Kami akan belajar bersama seharian," tutur Jungkook sembari perlahan mendudukan dirinya di atas sofa empuk itu. Ia benar-benar merasa canggung. Ini pertama kalinya Jungkook berbicara empat mata dengan ayah dari kekasihnya.
Daehyun menyadari jika Jungkook sedikit takut dan cangung berbicara dengannya, ia melihat dari cara Jungkook menatap dan juga gerak-gerik pemuda itu. Daehyun berdehem sebelum akhirnya berkata, "Tidak usah canggung seperti itu padaku, anggap saja aku Ayahmu sendiri."
Jungkook mengangguk. "Oh—baiklah."
Baiklah, bagaimana Jungkook tidak merasa canggung? Bahkan tatapan tuan Lee terasa menusuk tubuhnya di antara kesunyian yang kini hadir. Tubuh Jungkook stagnan di tempat, ia bingung harus berbicara apa selain berdehem sejemang. Tuan Lee seperti mengintrogasi Jungkook di balik tatapannya itu. Jungkook yang benar-benar sudah merasa takut sekaligus gugup lantas mengalihkan pandangan ke sisi lain, melirik Aera yang sedang meringkuk di balik bentangan selimut garis-garis sejemang.
"Bagaimana hubunganmu dengan Anakku?" Daehyun menyuarakan hal yang dari tadi ingin dia tanyakan. Aera memang telah menjelaskan hubungannya dengan Jeon Jungkook, namun hanya garis besarnya saja—tidak mendetail. Itu membuat Daehyun penasaran dengan sosok pemuda yang dicintai anaknya itu, sejujurnya ia pun sudah menasihati Aera agar hati-hati dalam memilih pria—apalagi mengingat Aera pernah dikhianati oleh mantan kekasihnya dulu.
Kalau boleh jujur, sebenarnya tadi Daehyun sudah bersiap untuk pulang, tetapi ketika melihat Jungkook yang baru saja datang membuatnya mengundurkan niat dan lebih memilih untuk mengintrogasi pemuda itu dulu. Dia harus selektif terhadap pasangan Aera—tidak mau jika anaknya salah memilih pasangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Choice [ SUDAH TERBIT ]
FanfictionKebanyakan orang berpikir jika dihujani rasa cinta adalah suatu hal yang mampu membuatmu menetap di istana euphoria. Namun nyatanya persepsi itu hanya sebatas singgah sesaat bagi Lee Bi Aera. Kehidupan gadis itu menjadi berkecamuk kala ia mulai terj...