Heart Choice [ SUDAH TERBIT ]

Chapter 29|Is This Wrong?

Wajib menguatkan hati sebelum baca part ini:")
Nulisnya pake bawang wkwk.

.
Tolong banget ngertiin posisi Taehyung.🙂
.
Aku saranin sambil dengerin lagu Heartbeat, biar makin nge-feel.

-Bee

Air hangat membilas tubuh Jungkook dari ujung rambut hingga ujung kaki, memberikan relaksasi penghilang rasa lelah. Tangan besarnya mengusak rambut hingga busa-busa shampoo turun ke bawah. Yang ada dipikiran Jungkook masih sama seperti beberapa jam yang lalu; Lee Bi Aera. Rasa lelah di tubuhnya perlahan memudar bersama turunnya air, tetapi rasa cemas, takut, dan gelisah tak kunjung menghilang. Rasa nyeri di dadanya pun masih terasa, hanya saja sudah lebih baik daripada beberapa jam lalu.

Kalau Park Hea tidak memaksa dirinya untuk pulang dan beristirahat di rumah, ia jelas tidak akan melakukannya. Tapi sahabat perempuan Aera itu memaksanya habis-habisan, hingga ia tidak memiliki alasan lagi untuk tetap menunggu Aera disana. Oh iya, jangan lupakan si keparat--Kim Taehyung. Jungkook jelas tidak akan melepaskan bajingan satu itu. Kalau pertemuan mereka tidak di rumah sakit, mungkin Jungkook sudah menghajarnya sampai mati.

Pun benak Jeon Jungkook sibuk menerka-nerka siapa pengemudi dari mobil mewah itu. Saat ini semua tuduhan mengarah pada Taehyung. Tidak ada orang lain yang mempunyai alasan logis untuk mencelakakan Aera kecuali Kim Taehyung. Taehyung mencintai Aera, Jungkook tahu itu-terlihat dari bagaimana sorot matanya saat menatap Aera. Dan Taehyung sangat membenci kekasih dari wanita yang dicintainya itu sebab sebuah tragedi masa lalu. Cemburu dan ingin balas dendam, hal itu cukup menjadi alasan yang kuat untuk Taehyung mencelakakan Aera. Jungkook pikir, Taehyung itu ingin balas dendam dengannya hanya saja melalui Aera. Cukup logis bukan?

Sebut saja Jungkook adalah manusia tersial karena kembali terjebak dalam lingkaran persahabatan terkutuk yang pernah ia alami dulu. Jungkook sudah tahu jika ia akan kembali bertemu dengan Taehyung saat ia akan pindah kesini--Busan. Namun ia tidak pernah menerka jika ia akan kembali berurusan dengan bajingan itu dalam lingkaran percintaan dan persahabatan. Itu sungguh menjadi kesialan baginya. Pasalnya ia hampir saja berhasil membuka lembaran baru bersama orang-orang yang 'baru' pula, namun dengan adanya Taehyung dalam pola percintaannya, semuanya perlahan pupus.

Hampir genap empat tahun pemuda itu tinggal di Busan, berangan kepindahannya akan mengantarkannya pada kebahagiaan dan kehidupan baru. Semuanya angannya hampir saja tercapai jika saja ia tidak kembali berurusan dengan Taehyung. Pertemuannya dengan Aera adalah takdir yang dipersiapkan semesta. Mengenal Aera adalah sebuah kesempatan. Dan mencintai Aera adalah sebuah kebahagiaan untuk Jungkook. Hampir tiga tahun pula Jungkook mencintai dalam bungkam, tak mampu menyuarakan apa yang ia rasakan pada gadis itu. Tapi semuanya berubah, tidak ada lagi Jeon Jungkook yang hanya diam menahan rasa cintanya, sekarang ia bisa mengungkapkan perasaannya itu setiap saat.

Aera milik Jungkook, dan Jungkook milik Aera. Semuanya terasa begitu indah dan manis, menghadirkan rasa kebahagiaan yang selama ini keduanya cari. Tetapi saat ini Jungkook tengah merasakan satu hal; perasaan bersalah. Tanpa sadar, perlahan Jungkook menarik Aera pada kisah masa lalu yang sudah ia kubur dalam-dalam, hingga semua yang telah terpendam itu timbul ke permukaan kembali. Kecelakaan Aera membuatnya kembali teringat dengan satu nama orang yang begitu ia sayangi; Jeon Youra.

Lingkaran percintaan antara Jungkook dan Aera membawa mereka mengulang kejadian masa lalu. Seharusnya Jungkook memberikan kebahagiaan tanpa henti kepada Aera, bukannya menggeret gadis itu pada kisah masa lalu yang berujung pada kecelakaan tragis. Dari awal Jungkook sudah menerka jika Kim Taehyung tidak akan diam saja dengan hubungannya dan Aera. Tetapi dulu Jungkook terlampau yakin jika ia bisa menyelamatkan gadis itu, namun nyatanya tidak. Seharusnya Jungkook belajar dari pengalaman agar tidak kembali terjebak lingkaran kehidupan yang salah.