Trigger Warning
Explicit mature content🔞
—Sebut saja Da In gila, karena memang seperti itu kenyataannya. Sedari tadi, sejak kedatangannya ke kamar Taehyung dan duduk manis di sofa dengan pakaian serba minim dan tipis, membuat Taehyung mati-matian menahan diri untuk tidak menyerang Da In dan membuatnya ketakutan seperti dulu. Dia juga berusaha keras menahan ekspresi agar tetap terlihat tidak peduli. Bahkan merasa semakin frustasi saat berpaling dari Da In hingga mengacak rambutnya sendiri. Berada dalam satu ruangan dengan Da In tidak baik untuk pikirannya. Namun, setelah dia berusaha untuk keluar dari sana guna menghilangkan semua pikiran tentang Da In, dengan gamblang Da In malah meminta untuk bercinta. Gila.
Da In sedang tidak bercanda. Dia berusaha menepis segala trauma di masa lalu dan mengumpulkan keberanian untuk sekedar mengatakan hal itu. Bahkan dia memandang Taehyung penuh arti, membuat Taehyung meruntuhkan pertahanan. Melihat sorot manik Da In yang pasrah dan begitu menggoda, ingin sekali disetubuhi.
Maka pada akhirnya Taehyung menggelap. Tangannya kembali menutup pintu kemudian menarik tubuh Da In dan menghimpitkan tubuh mungil gadis itu pada pintu. Sorot matanya berkabut nafsu. Bibirnya segera meraup bibir merah muda Da In yang selalu mendapat perhatian lebih darinya. Mengecup penuh sayang yang lama-lama berubah menjadi lumatan kasar. Da In kewalahan sendiri. Tangannya mengalung pada leher Taehyung—mencari pegangan.
Sesaat Da In melepaskan ciuman mereka sepihak. Dia meraup oksigen banyak-banyak dari ruangan itu. Kim Taehyung tidak kalah gila. Lagi-lagi dia menarik Da In dan menghempaskan tubuhnya ke ranjang. Da In sempat terkesiap ketika Taehyung tiba-tiba menindih tubuhnya dan kembali menghujani ciuman tanpa henti. Memeta disana-sini. Sengaja menciptakan bekas kepemilikan diatas kulit leher Da In. Sekarang Da In sedikit menyesali permintaanya beberapa saat lalu. Ternyata Taehyung lebih liar dari perkiraannya. Sorot mata Taehyung yang penuh gairah terpatri pada manik Da In dan setiap sentuhan pada tubuh sensitifnya mulai membunuh logika perlahan.
Tangan Taehyung tidak tinggal diam. Tangan kanannya mulai bermain pada payudara Da In. Meremas bergantian dari balik kaos yang dipakai. Membuat sang pemilik merintih menahan desahan. Sementara tangan Da In juga ikut bekerja, meraih ujung baju Taehyung dan menariknya keatas. Sekali lagi melihat tubuh indah Taehyung di depan matanya. Membuatnya kehilangan akal sehat. Tanpa basa-basi, Taehyung juga ikut melepas kaos dan celana Da In. Taehyung tertegun sejenak, dalam hatinya mengagumi figur tubuh Da In yang terbentuk sempurna. Dada sintal yang sering membuatnya terdistraksi, perut rata dengan pinggang ramping dan kulit seputih batu pualam. Sementara Da In memerah parah. Untuk pertama kalinya seseorang melihat tubuh polosnya.
Tubuh Da In begitu indah. Kelewat indah. Taehyung sangat beruntung menjadi yang pertama melihat keindahan itu. Maka tanpa basa-basi lagi, dia segera menangkup dada yang begitu menggodanya sedari tadi dan mengulumnya lembut.
"Ahh—" Satu desahan yang sedari tadi tertahan berhasil lolos dari mulut Da In. Tubuhnya meremang. Semakin pilu saat merasakan pusat tubuh mereka bersentuhan tapi masih saling terbungkus rapat. Tangannya meremas rambut Taehyung acak. Semakin nikmat saat Taehyung menggigit perlahan pucuk dadanya yang mengeras. Da In menggigit bibir bawahnya, merasakan permainan Taehyung yang memanjakan payudaranya bergantian.
Taehyung menghentikan kegiatannya. Matanya kembali menatap Da In yang sudah terlihat kacau—seksi sekali. Bibirnya kembali memagut sembari tangannya bergerak kebawah meraih celana dalam Da In dan celananya sendiri untuk dibuka. Dia sendiri tidak bisa menahan. Tubuh Da In terlalu candu untuknya. Ingin segera memiliki. Menyetubuhi dengan keras tanpa henti.
Lagi-lagi Taehyung berhenti sejenak. Jeda yang membuat Da In frustasi sebab sudah dikuasai birahi. Da In merasakan sesuatu pada permukaan kewanitaannya. Dia melirik sesaat dan terkesiap. Sebelumnya, dia tidak menyadari milik Taehyung sebesar ini. Pantas saja saat itu tubuhnya terasa terbelah menjadi dua. Dan bukan tidak mungkin akan terbelah lagi malam ini. Lalu dia menelan salivanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Scar
FanfictionMature Contents🔞 If loving you is a mistake, then I don't want to be right. ✨Written in Bahasa Indonesia ✨Casadelcisne, 2020