32. Flipped

4K 486 21
                                    

Sejujurnya Taehyung sedang dalam kondisi kebingungan. Apa yang Jungkook katakan tentang dirinya adalah benar. Taehyung tidak ingin jika ada orang lain yang mendekati Da In, merebut gadis itu darinya. Dia ingin menjadi egois. Memiliki Da In hanya untuk dirinya sendiri.

Tentu Taehyung sadar dia sudah membuat Da In sengsara. Semenjak kedatangan Da In kerumahnya, dia selalu menyakiti Da In. Mulai dari kata-kata hingga hal terburuk membuat gadis itu menjadi pelampiasan. Semata-mata karena dia ingin mendapat perhatian Da In dan ingin selalu disisinya. Taehyung juga sadar, selama ini dia berusaha menyangkal dan mengubur dalam-dalam rasa yang perlahan tumbuh untuk Da In. Menggunakan alasan tidak ingin menyakiti Da In jika suatu saat jatuh cinta padanya, meski Da In terlanjur jatuh pada ceruk yang membuatnya tidak bisa kembali ke tempat semula. Namun setelah malam itu, terakhir kali Da In mengatakan dia mencintai Taehyung, sesuatu mulai merobohkan dinding yang Taehyung buat. Menyadarkan pria itu bahwa semua yang Da In lakukan juga karena Da In tidak ingin kehilangannya.

Taehyung menatap refleksi dirinya di depan cermin. Membenahi kancing kemeja satu persatu. Mengenakan setelan jas yang senada dengan celana. Sedikit merapikan rambutnya yang mulai panjang. Kemudian berjalan membelakangi cermin. Melangkahkan kaki keluar kamar. Menunggu Da In pada living room di sebelah kamarnya.

Mereka tidak membuat janji apapun sebelumnya. Hanya insting Taehyung yang tiba-tiba ingin menunggu. Lagipula tujuan mereka sama—pesta ulang tahun Yoonhee. Maka Taehyung berinisiatif untuk mengajak Da In pergi bersama.

Untuk pertama kalinya, Taehyung merasa gugup. Kaki menderap lantai bergantian. Berkali-kali menatap jam tangan untuk menghempas rasa cemas. Hingga terdengar suara pintu terbuka. Taehyung beranjak dan berjalan menuju asal suara.

Seketika Taehyung membeku melihat figur yang baru saja keluar dari kamar. Pupilnya membesar dua kali lipat. Rahangnya hampir melorot jatuh jika saja dia kehilangan kontrol diri. Taehyung terpana melihat Da In dihadapannya. Da In mengenakan gaun hitam off-shoulder dengan aksen renda di atasnya. Rambut tergerai disampirkan ke sisi bahu. Make up sederhana namun selalu terlihat sempurna.

"Tae, kenapa kau masih disini?" Tanya Da In berhasil membuyarkan lamunan Taehyung. Hampir saja pria itu tercekat ludahnya sendiri. Melihat Da In-nya begitu cantik malam ini.

"Uh-oh, aku menunggumu."

Da In mengerutkan dahi bingung, "menungguku? Tapi aku akan pergi bersama Jungkook. Kami sudah membuat janji."

Taehyung tertegun. Tidak menyangka Jungkook terlebih dahulu membuat janji dengan Da In bersama. Air mukanya seketika berubah. Kembali menjadi Taehyung yang dingin. Tidak lagi menatap Da In seperti sebelumnya.

"Oh, Jungkook menelepon. Kurasa dia sudah dibawah," Da In meninggalkan Taehyung begitu saja, namun berhenti sesaat untuk berucap, "kau boleh ikut bersama kami kalau kau mau. Lagi pula kita memiliki tujuan yang sama."

Taehyung terdiam. Ingin menolak namun juga ingin pergi bersama Da In. Hingga sebuah suara menginterupsi keduanya. Seorang perempuan berjalan dari arah tangga menuju mereka.

"Hai, Da In," sapa gadis itu karena melihat Da In pertama kali setelah menaiki tangga.

Da In terkesiap. Ara terlihat begitu anggun dengan gaun merah muda membalut tubuhnya. Rambut di tata rapi ke belakang. Make up terlihat natural membuat parasnya semakin cantik. "Oh, hai Ara." Balas Da In melambaikan tangan.

Ara mengalihkan pandangan pada pria di belakang Da In, "Tae, bisa kita pergi bersama? Ada yang ingin ku bicarakan denganmu."

Da In merasa canggung berada di antara mereka. Maka dia memutuskan untuk berpamitan dan pergi lebih dulu. Da In juga merasa tidak enak membuat Jungkook menunggu lama. Lalu gadis itu pergi meninggalkan dua orang yang masih saling terdiam dan bertatapan disana.

Sweet ScarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang