33. Truth Hurts

4K 482 22
                                    

Kehadiran Ara di rumah cukup menambah kapasitas suasana buruk di hati Taehyung. Dia bahkan mencoba untuk menghindari Ara, namun gadis itu sendiri yang mendatanginya. Lalu sepeninggal Da In begitu saja juga berhasil membuat Taehyung semakin kehilangan mood.

Taehyung mengajak Ara turun untuk berbicara di ruang tengah. Raut wajahnya tidak sekalipun menutupi bahwa dia tidak suka dengan kehadiran Ara. Ya, dia terlanjur muak dengan hubungannya sendiri. Menyadari betapa tidak sehatnya hubungan mereka, bertahan hanya demi status, popularitas dan gengsi. Taehyung baru saja menyadari, sejak awal dia tidak pernah mencintai Ara.

Lima belas menit sudah mereka saling terdiam. Duduk bersebelahan namun sama sekali tidak menukar pandang. Ara sedikit demi sedikit meneguk air yang Taehyung ambilkan untuknya. Mencoba mengikis situasi canggung yang terjadi. Tidak berani membuka mulut sebelum Taehyung memulai. Dia sendiri menjadi gusar setelah melihat air muka Taehyung yang menatapnya dingin.

"Kau bilang ingin mengatakan sesuatu," ujar Taehyung memecah keheningan sekaligus paham Ara segan memulai percakapan.

Ara meletakkan gelas ke atas meja. Memberanikan diri menoleh pada mantan kekasihnya lalu berucap, "maafkan aku. Aku tahu ini terlambat. Seharusnya aku meminta maaf lebih awal karena aku menyakitimu. Harus ku akui, sejak awal aku menyukai Mingyu, kau tahu itu. Seharusnya aku mengakhiri kesepakatan kita sejak pertama kau mendapati aku dan Mingyu berselingkuh," Ara tertunduk. Jelas dia sedang menyesal. Mengatakan hal langsung ke inti tanpa berbasa-basi.

Sementara Taehyung tertegun. Pandangannya beralih pada Ara yang tertunduk menahan isak. Dia tahu Ara benar-benar menyesal.

"Seharusnya aku memutuskanmu dan tidak menyembunyikan hubunganku dengan Mingyu. Aku terlalu egois, Tae. Di satu sisi aku tidak ingin kehilanganmu. Aku tidak ingin menyakitimu." Ara mulai terisak. Masih tidak ingin mengangkat kepalanya untuk sekedar melihat raut wajah Taehyung. Dia tahu Taehyung sedang menahan geram.

"Well, kau sudah menyakitiku Lee Ara. Seharusnya kita tidak membuat kesepakatan menjadi sepasang kekasih sejak awal. Aku juga terlalu bodoh mempertahankan hubungan kita setelah aku tahu kau bercinta dengan Mingyu. Kau benar, aku tahu kau menyukai Mingyu. Tapi, apa kau yakin Mingyu juga menyukaimu?

Setelah meninggalkanku, kau pikir kau bisa bersama dengan Mingyu, begitu?" Taehyung tersenyum remeh. Tidak peduli Ara yang masih terisak dan mengangkat wajah guna menatapnya nanar, tak percaya dengan yang baru saja Taehyung katakan.

"Tae-"

"Song Da In, dia cinta pertama Mingyu. Hingga saat ini dia masih menyukai Da In. Dia tidak pernah menyikaimu Ara."

Ara berhasil tertegun. Tertampar dengan kalimat Taehyung. Selama ini dia tahu Taehyung bersifat dingin layaknya seorang antisosial. Namun dia tidak tahu Taehyung bermulut tajam. Terlebih pada orang yang dia tidak suka.

Kini Taehyung menatap gadis disebelahnya pongah. Suasana hatinya cukup keruh. Ingin segera meninggalkan Ara darisana. Perasaannya hampa. Sama sekali tidak merasa iba melihat Ara yang sedang terisak.

"A-apa Da In yang memberitahumu tentang hubunganku dengan Mingyu?" Pertanyaan Ara membuat Taehyung menautkan kedua alisnya.

"Apa maksudmu?"

"Saat itu- Da In tidak sengaja melihatku di apartemen Mingyu. Tepat di hari jadi kita. Dia tidak terlihat terkejut dengan apa yang aku dan Mingyu lakukan. Lalu dia pergi begitu saja. Kurasa Mingyu sudah menceritakan semuanya pada Da In. Tapi aku tidak percaya Da In akan mengatakannya padamu-"

"Tunggu," Taehyung mengangkat tangannya mengisyaratkan Ara untuk berhenti menjelaskan, "apa yang kau bicarakan? Aku memang tahu kau dan Mingyu masih berhubungan, Ara. Dan terakhir kali ketika kau mabuk mengetuk pintu rumah Mingyu, kau pikir aku sebodoh itu tidak mengetahui rumah siapa yang kau datangi saat kau mabuk?" Ara terkesiap, mulutnya mengatup rapat, "dan apa kau bilang? Da In mengetahui semua ini?"

Sweet ScarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang