06

3.7K 385 93
                                    

Alvin Albert Brighton as Namikaze Boruto

Sarah Evelyne Stefford as Uchiha Sarada

Hannah Aeldra Brighton as Namikaze Himawari

Avicenna Shakeel Newton as Nara Shikadai

-

Seluruh karakter disini adalah milik Masashi Kishimoto dan team.

-

warning! ini adalah alternative universe. Akan ada OOC. Karena tema mengusung parallel world, akan ada banyak hal yang berubah tidak sesuai dengan dunia nyata. Hope you enjoy!

-

Sarada yang sudah memakai gaun tidur itu langsung merebahkan tubuhnya ke kasur. Ia akan melanjutkan menonton drama.

Omong-omong, Sarada bingung.

Bukankah kalau dunia paralel itu harusnya berkebalikan? Jadi mungkin Lee Minho harusnya bukan aktor, kan? Harusnya dia orang miskin gelandangan yang sama sekali tidak terkenal, bukan?

Kenapa dia tetap jadi aktor tampan disini?

"Hn, Lee Minho kan memang tampan. Jadi wajar saja dia selalu beruntung."

Sarada mendesah pelan. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat good looking. Kali ini Sarada membenarkan kalimat itu.

Sarada bersyukur mewarisi gen Uchiha, yang membuatnya selalu tampak cantik mempesona tanpa make up sekalipun. Yaa, walaupun kata Inojin dia tidak menarik karena galak, sih.

Tapi bodoamat.

Boruto keluar dari kamar mandi, lagi-lagi hanya handuk yang melilit pinggangnya. Sarada yang fokus menonton sama sekali tidak menyadari kehadiran Boruto.

"Apa bagusnya Lee Minho, sih? Bukankah aku lebih tampan?" monolog Boruto sambil duduk menyebelahi Sarada yang sedang berbaring.

"Hn, Lee Minho itu ganteng, tahu?! Ganteng itu relatif, tapi Lee Minho mutlak." Sarada membalas sedikit kesal mendengar monolog Boruto.

Tapi mendadak ia menoleh kaget. "E-eh?"

Boruto memutar matanya malas melihat ekspresi kaget Sarada.

"Dimana bajuku, Salad?" tanya Boruto agak kesal, sambil sedikit menelan ludah.

Pasalnya gaun tidur yang dikenakan Sarada membuat beberapa bagian tubuhnya terekspos, dan Boruto kan cowok normal.

Shit, pikiranku. Sadar, Boruto. Dia Sarada, bukan Mia Khalifa!

Sarada menghela napas, memasang muka sok datarnya. Menahan agar rona merah tidak muncul di pipinya karena melihat perut kotak-kotak milik Boruto.

Ya Tuhan, cobaan apalagi ini? Dari kemarin dia selalu begini. Dia ingin membuatku terkena serangan jantung, huh?!

"Nih." Sarada menyerahkan satu set pakaian tidur milik Boruto. Boruto tersenyum miring menerimanya.

"Terima kasih." Boruto tanpa basa-basi langsung menyambar pakaiannya itu dan berjalan menuju kamar mandi untuk mengganti bajunya.

Sarada menghela napas lega. Fyuh. Untung saja Boruto tidak kelewatan. Kalau Boruto sampai benar-benar mengganti bajunya langsung di kamar itu, bisa-bisa Sarada terkena serangan jantung beneran.

[END] The Brighton | BoruSara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang