30

1.9K 231 101
                                    

Sarada merebahkan badannya di kasur empuk hotel. Barang-barangnya sudah ia bereskan. Istirahat sebentar, lalu mereka akan berangkat ke Bandara Adi Sumarmo untuk melanjutkan perjalanan menuju Daerah Istimewa Yogyakarta.

Boruto masih di kamar mandi. Entah apa yang dilakukannya, yang pasti Sarada cuma berharap Boruto tidak ketiduran di bathup lalu mereka ketinggalan pesawat. Itu benar-benar tidak lucu.

Sarada menatap langit-langit ruangan hotel. Ah, sudah berapa lama ia disini? Hampir sebulan, kah?

Apa kabar dirinya yang disana? Sarada mendengus. Apakah ia baik-baik saja? Apakah tubuhnya koma? Atau bagaimana?

"Sarada!" panggil Boruto dari dalam kamar mandi. Sarada langsung bangkit, berjalan menuju pintu kamar mandi yang tertutup rapat.

"Kenapa?" Sarada mengetuk pintu, bingung dengan teriakan tiba-tiba Boruto.

Boruto yang setengah berbaring di dalam bathup tertawa kecil.

"Pintunya kan tidak aku kunci. Nah nanti, kalau aku ketiduran, bangunkan aku, ya? Buka saja pintunya," suruh Boruto santai, refleks netra hitam Sarada membulat.

"M-maksudnya?!"

"Ya bangunkan aku. Begitu." Boruto terkikik geli, membayangkan reaksi Sarada yang sebegitu terkejutnya. Boruto diam-diam tersenyum geli.

"Y-ya, ya sudah. Nanti kalau sudah mau berangkat, aku bangunkan."

Boruto yang sudah memakai lensa kontaknya mulai mengakses sesuatu ke dalam server. Perasaan Boruto sedikit tidak enak.

Entah mengapa Boruto berfirasat, Yogyakarta adalah perhentian terakhir mereka. Entahlah.

Ini sedikit..., mengerikan.

Ia mencari tentang Albert Brighton, di server itu sendiri. Jurnal penelitian Albert Brighton.

Alvin Albert Brighton

Seorang fisikawan sekaligus pemilik perusahaan teknologi nomor 1 di dunia. Lahir di London, Inggris, pada tahun 27 Maret 1993. Menikah dengan Sarah Evelyne Stefford. Read more.

Fisikawan, ya? Boruto bergeming. Ada sesuatu tentang Hannah yang mengganggu pikirannya. Apa benar Hannah hamil? Lalu..., mengapa ini terasa salah?

Kenapa saat Hannah hamil, mendadak tubuhnya seperti merasa lemas? Adakah sesuatu yang salah tentang hal ini?

Boruto menghela napas. Melepas lensa kontaknya, lalu memejamkan matanya perlahan.

Mendadak matanya terbuka lagi, tangannya reflek menepuk air tempatnya berendam.

Kalau Hannah hamil..., berarti segelnya tertutup?!

Dan berarti....

Antara kembali, terjebak disini selamanya, atau mati dan hilang begitu saja?

Apakah ini saatnya?

Kaminari Detective Agency

"Itu, Om, semuanya sudah diproses. Penangkapan Jigen akan dilakukan malam ini," lapor Denki, memangku laptop legend kesayangan miliknya.

Sasuke tersenyum miring. "Bagaimana dengan Albert Brighton, Denki?"

Denki mengetikkan sesuatu di laptopnya. "Tidak ada informasi tentang Albert Brighton, Om Sasu. Kemungkinan besar mereka imigran gelap, tapi tak menampik juga kalau mereka sesosok intel yang menyamar."

[END] The Brighton | BoruSara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang