14

2.8K 286 122
                                    

Alvin Albert Brighton as Namikaze Boruto

Sarah Evelyne Stefford as Uchiha Sarada

Hannah Aeldra Brighton as Namikaze Himawari

Avicenna Shakeel Newton as Nara Shikadai

-

Seluruh karakter disini adalah milik Masashi Kishimoto dan team.

-

warning! ini adalah alternative universe. Akan ada OOC. Karena tema mengusung parallel world, akan ada banyak hal yang berubah tidak sesuai dengan dunia nyata. Hope you enjoy!

-


Bangun dalam kondisi berpelukan membuat Sarada tersenyum hangat memandangi wajah polos suaminya yang masih tertidur.

Dalam kurun satu minggu, begitu banyak hal terjadi dalam hidupnya. Beberapa masuk akal, beberapa lagi tidak bisa dijelaskan oleh logika manusia.

Semalam Boruto melamarnya. Entah, apa itu bisa disebut lamaran? Tapi Sarada menyukai kata itu.

Sarada merasa terenyuh kalau mengingat kenyataan, bahwa ini bukan dunia mereka. Sarada tahu, kemungkinan besar tubuh asli mereka sedang mengalami koma, yang berarti keberadaan mereka di dunia ini...

Mungkin hanyalah mimpi panjang yang terasa begitu nyata.

Mungkin, kah? Saat Sarada bahkan merasa sakit kalau tangannya dicubit.

Saat Sarada merasa jantungnya berdetak begitu kencang saat bibir Boruto mendarat pada bibirnya.

Apa ini bisa disebut mimpi?

Dan kalau ini memang mimpi, apakah ia dan Boruto akan melupakan semuanya begitu mereka sadar dan kembali?

Tidak. Sarada tidak mau hal itu terjadi. Benar-benar tidak mau.

Boruto mengulet, mengelus pelan punggung Sarada. Ah, nyaman.

Begitu nyaman.

"Salad.... Jam bhe-rha-pa?" Boruto bertanya, matanya setengah tertutup. Sarada yang merasa ketahuan habis memandangi Boruto itu langsung melirik jam dinding.

"Jam delapan, Bolt," jawab Sarada pelan. Boruto lalu membuka matanya dan bergerak, melepas pelukannya pada tubuh Sarada.

"Pagi, istriku." Boruto mengembangkan senyumnya begitu melihat wajah bangun tidur Sarada sambil mengolet, merentangkan tangannya ke atas kuat-kuat.

"Terserah kau saja, Bolt. Kita belum menikah," serah Sarada menutupi rasa melayangnya yang sudah sampai ke langit ketujuh.

"Morning kiss, hm?" Boruto mengerucutkan bibirnya sambil menunjuk-nunjuk bibir monyongnya itu.

Sarada tertawa geli.

Jadi begini ya kalau aku menikah dengan Boruto?

"Tidak ada morning kiss, mandilah cepat." Sarada menggeleng tegas, membuat Boruto melengkungkan bibirnya ke bawah.

"Yah, tidak apa. Mau mandi bersama?"

Pertanyaan Boruto membuat mata Sarada membulat tajam berapi-api, bersiap mengambil bantal.

Boruto buru-buru menyilangkan kedua tangannya di depan dada, menggeleng kuat-kuat.

"Bercanda, Salad. Bercanda. Aku mandi sekarang, oke? Aku bercanda." Boruto langsung melesat menuju walk in closet, meninggalkan Sarada yang terkekeh geli di atas ranjang.

[END] The Brighton | BoruSara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang