11

3.1K 306 139
                                    

Alvin Albert Brighton as Namikaze Boruto

Sarah Evelyne Stefford as Uchiha Sarada

Hannah Aeldra Brighton as Namikaze Himawari

Avicenna Shakeel Newton as Nara Shikadai

-

Seluruh karakter disini adalah milik Masashi Kishimoto dan team.

-

warning! ini adalah alternative universe. Akan ada OOC. Karena tema mengusung parallel world, akan ada banyak hal yang berubah tidak sesuai dengan dunia nyata. Hope you enjoy!

-

Dari malam hingga pagi, Sarada tak henti-henti mengembangkan senyumnya.

Sekarang Sarada ada di dapur, memasak. Bersama Diva tentu saja. Sarada ingin membuat meat pie. Namun Sarada ingin membuatnya dengan cara konvensional, bukan menggunakan food processor yang praktis.

Ketika ditanya Diva apa alasannya, Sarada hanya menjawab dengan senyum mengembang.

"Kalau pakai tangan kan, lebih ada rasa cintanya. Kalau pakai food processor kan tidak."

Diva hanya melongo melihat jawaban Nyonyanya yang seperti remaja sedang jatuh cinta.

Ya, hati Sarada memang berbunga-bunga.

Tapi Sarada bukan jatuh cinta.

Sarada hanya senang dirinya akan menemui Lee Minho.

Hal itu membuat Boruto uring-uringan dari semalam.

"Apa tampannya Lee Minho, sih? Aku lebih tampan!"

Sarada terkekeh melihat adonan pai yang ia buat. Boruto pasti menyukainya, pikir Sarada sambil tersenyum riang.

Dan sekarang Boruto ada di ujung dapur, melihat betapa riang dan fokusnya Sarada menguleni adonan membuat aliran darah yang mengalir dalam tubuh Boruto berdesir lebih kencang.

Bagaimana ya, kalau Sarada memasakkan sarapan untukku dan anak kami?

Boruto tersenyum. Dalam diamnya ia berjalan mendekati Sarada, membuat Diva buru-buru menunduk. Boruto yang memberi kode pada Diva untuk pergi hanya tersenyum saat Diva beringsut pergi.

Sarada yang fokus dengan adonan yang ia banting-banting di talenan menoleh kaget begitu Boruto menautkan kedua lengannya di pinggang Sarada dan menaruh dagunya di atas bahu Sarada.

"Eh, apa yang kau lakukan?" Sarada menoleh kaget, melihat tengkuk Boruto yang ada di hadapannya.

Rona merah menjalar di pipi Sarada. Jantungnya memompa darah begitu kencang. Adrenalinnya melonjak, membuat Sarada merasa lama-lama ia bisa kena serangan jantung kalau berada di dekat Boruto.

"Melihat istriku memasak. Tidak boleh?" Boruto nyengir, lalu menoleh ke arah kanan, membuat bibirnya tanpa sengaja bertemu dengan bibir Sarada.

Sial. Kali ini pipi Sarada benar-benar memerah seperti tomat rebus kesayangan Papa Sasuke.

Boruto terkekeh pelan, melepaskan kecupannya.

"Aku tidak menyangka kau bisa memasak, Salad. Seingatku kau kan manja," bisik Boruto pelan di telinga Sarada, lalu menjauhkan badannya satu langkah dari sang istri, takut Sarada mengamuk.

[END] The Brighton | BoruSara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang