10

3.3K 325 110
                                    

Alvin Albert Brighton as Namikaze Boruto

Sarah Evelyne Stefford as Uchiha Sarada

Hannah Aeldra Brighton as Namikaze Himawari

Avicenna Shakeel Newton as Nara Shikadai

-

Seluruh karakter disini adalah milik Masashi Kishimoto dan team.

-

warning! ini adalah alternative universe. Akan ada OOC. Karena tema mengusung parallel world, akan ada banyak hal yang berubah tidak sesuai dengan dunia nyata. Hope you enjoy!

-



Hannah tersenyum setelah bertelepon. Memasuki ruangan itu lagi, dan duduk di hadapan Boruto dan Sarada.

"Bukalah sekarang, Kak." Hannah menunjuk kotak kayu penuh ukiran berlapis emas itu. Sarada mengangguk, membuka kotak kayu itu hati-hati.

Ada sebuah pena kecil berwarna hitam yang terbuat dari kayu. Dengan bulu merak di ujungnya.

"Apa ini, Hannah?" tanya Sarada.

"Itu benda milikku." Hannah menjawab santai, namun Sarada mendengus mendengar jawaban Hannah.

"Aku tahu kalau itu. Maksudnya ini benda apa?" tanya Sarada sedikit kesal. Hannah terkekeh melihatnya.

"Benar. Kau bukan Kak Sarah. Aku hanya berusaha memancing emosimu, Sarada. Aku bahkan lebih tua dari kalian." Hannah terkikik geli. Niatnya mengisengi dua jiwa yang tersesat ini berhasil.

Boruto memasang muka malasnya.

Aku berjanji tidak akan membiarkan Hima tumbuh menjadi gadis iseng seperti Hannah. Menyebalkan!

"Kak Boruto sudah diberitahu Shakeel, kan? Tentang jam punya Kak Albert?" tanya Hannah membelokkan percakapan, mulai serius.

Boruto mengangguk, matanya melongo. "Eh? Kamu tahu dari mana?"

Hannah hanya menampilkan seulas senyumnya. "Aku bisa melihat yang tak terlihat. Mendengar yang tak terdengar. Begitu."

Sarada mengangguk mengerti. Hannah indihome, eh, indigo rupanya.

"Pena itu kegunaannya sama seperti jam punya Kak Albert, hanya saja--"

"Berarti ini bisa membuat kami pulang ke dunia kami, dong?!" potong Boruto antusias. Sarada menatap Boruto jengah.

Hannah tersenyum, menggeleng. Membuat wajah Boruto suntuk seketika.

Terbang setinggi langit, jatuhnya di Paling Mariana. Hm. Sakit.

"Pena itu punya pasangannya, Kak. Kalian harus menemukan pasangan dari pena itu untuk kembali ke dunia kalian." Hannah tersenyum, mengambil pena hitam itu lalu menunjukkannya pada Sarada.

"Dan yah, aku ingin bertanya. Jujurlah padaku. Kalian berdua pasti memiliki masalah di dunia kalian, bukan? Selesaikan juga masalah kalian. Mungkin Kak Albert hanya ingin membantu kalian menyelesaikan masalah kalian, makanya ia menarik kalian kesini."

"Yah, walaupun sebenarnya ia cuma ingin berlibur dengan istrinya, sih." Hannah menambahkan ceritanya, lalu terkekeh.

Boruto dan Sarada berpandangan.

[END] The Brighton | BoruSara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang