20

2.5K 247 137
                                    

Alvin Albert Brighton as Namikaze Boruto

Sarah Evelyne Stefford as Uchiha Sarada

Hannah Aeldra Brighton as Namikaze Himawari

Avicenna Shakeel Newton as Nara Shikadai

-

Seluruh karakter disini adalah milik Masashi Kishimoto dan team.

-

warning! ini adalah alternative universe. Akan ada OOC. Karena tema mengusung parallel world, akan ada banyak hal yang berubah tidak sesuai dengan dunia nyata. Hope you enjoy!

-

Matahari sudah bertahta begitu perkasa saat Sarada membuka mata dan mendapati sosok Boruto yang memeluknya begitu posesif.

Kawaii!

"Engh, Salad," igau Boruto, membuat Sarada gemas dan memencet hidung Boruto pelan.

"Bangun, Baka Bolt!" suruh Sarada, masih menikmati lengan kekar yang melingkari pinggang rampingnya erat.

"Penerbangannya kan jam lima sore...," lirih Bolt dengan suara baritonnya. Matanya masih setengah menutup. Sarada mencubit hidung Boruto gemas.

"Terus mau tidur sampai jam lima, begitu?!" Sarada menyingkirkan lengan Boruto dari pinggangnya, membuat Boruto tersentak seketika.

"Aw, sakit!" Mata Boruto membuka sepenuhnya. Sarada hanya mendengus.

"Makanya, bangun."

Boruto mau tak mau bangkit dari kasur. Melawan gaya gravitasi yang begitu kuat menariknya untuk jatuh kembali. Duh.

"Kenapa, Salad? Ribut sekali," keluh Boruto, matanya mengerjap-ngerjap tanda mengantuk. Sarada mendecakkan lidah.

Bagaimana cara mengatakannya, ya?

"Um, ano..." Sarada mengulum bibirnya. Kegarangan yang tadi ia tunjukkan hilang tak berbekas.

"Ano apa?" sambar Boruto tak sabar. Sarada menghela napas.

"Aku mau jalan-jalan." Ucapan Sarada membuat Boruto mengembuskan napas kasar.

"Jalan-jalan saja? Ya sudah, tinggal jalan-jalan. Apa susahnya?" jawab Boruto kesal. Sarada memandangnya datar, dengan beribu ekspresi yang ia sembunyikan di balik wajah stoic nya.

Padahal aku ingin memberikan jawaban itu hari ini. Tapi ternyata tanggapannya seperti ini. Dia benar-benar ingin menikahiku tidak, sih?

"Ck, ya sudah. Tidak jadi." Sarada buru-buru bangkit, berjalan menuju kamar mandi sambil menyambar bathrobe yang tergantung di kapstok.

Dasar, Namikaze Boruto.

Sudah tukang pemberi harapan palsu, tidak peka, pula.

"Yed," panggil Shakeel. Istrinya itu kelelahan gara-gara Shahid rewel semalaman. Yedda yang matanya hampir mengatup itu langsung refleks membuka mata mendengar  panggilan sang suami.

"Ya?"

"Menurutmu, Sarada itu bagaimana?" tanya Shakeel tiba-tiba. Yedda mengerutkan dahi, lalu melotot, menatap tajam suaminya.

[END] The Brighton | BoruSara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang