—warning!
apabila sebelum adegan ada keterangan tempat, maka adegan tersebut berada di dunia asli—dunia tempat Boruto dan Sarada tinggal sebelumnya. Terima kasih.
-
Boruto menempelkan kartu kunci kamar untuk membuka pintu kamar suite yang ia dan Sarada tinggali selama beberapa hari ke depan.
Sekarang pukul sepuluh lebih tiga puluh. Boruto bisa bersantai sebentar, lalu keluar untuk mengajak Sarada makan siang dan berjalan-jalan.
"Tadaima, Sarada." Boruto berjalan, memasuki ruang tamu. Mencari-cari keberadaan Sarada.
Boruto membuka pintu kamar tidur, menemukan Sarada yang sedang berbaring dengan ponsel di hadapannya.
Tangan Sarada bergerak tidak sadar mengambil mochi dan memasukkannya ke dalam mulut. Yah, Boruto tahu. Sarada sedang dalam mode autopilot.
Apa itu mode autopilot?
Mode autopilot adalah kondisi dimana kita melakukan sesuatu tanpa sadar. Seperti kita mengendarai motor ke suatu tujuan, tanpa sadar lewat jalan mana karena sudah terbiasa. Seperti yang Sarada sekarang lakukan ini, memakan mochi sambil menonton drama. Boruto tahu, melihat tatapan Sarada yang fokus pada layar ponselnya, ia jelas tidak sadar berapa buah mochi yang sudah ia habiskan.
"Sarada, sudah habis berapa mochi?" tanya Boruto tiba-tiba, setelah duduk menyebelahi Sarada di ranjang.
Boruto mengambil kotak mochi Sarada, menyingkirkannya jauh dari jangkauan tangan sang istri. Tangan Sarada pun mulai meraba-raba keberadaan kotak mochi yang Boruto sembunyikan.
"Mochiku, mochiku dimana?--Loh, Bolt sudah pulang?" Mata Sarada membulat, terkejut melihat suaminya di dunia ini berada di hadapannya.
"Kok cepat sekali, sih?" tanya Sarada kaget. Boruto tertawa kecil.
"Memang cepat. Tadi cuma sebentar, kok." Boruto balas menatap Sarada, melihat ke arah bibir Sarada yang dipenuhi tepung dari mochi-mochi yang sudah Sarada lahap tadi.
"Sudah habis berapa kotak mochi, Salad?"
Sarada menatap tajam Boruto, lalu tangannya mencari-cari kotak mochi miliknya yang disembunyikan Boruto.
"Entah. Dimana kotak mochiku?!" Sarada berseru, setengah sebal. Tangan Boruto menyembunyikan kotak mochi di belakang tubuh kekarnya. Mata Sarada yang menangkap pergerakan tangan Boruto langsung sigap menarik tubuh Boruto ke dekapannya, dan tangannya berusaha meraih kotak mochi yang Boruto genggam, yang berada di belakang tubuh Boruto.
Boruto menelan ludah saat wajahnya dan wajah Sarada hanya berjarak beberapa senti.
Sial, tidak sadarkah dia kalau dia ini memelukku erat?
Ya, secara tidak langsung, Sarada memeluk Boruto di atas ranjang. Begitu erat, malah. Boruto bisa merasakan degupan jantung Sarada yang berdetak begitu cepat, layaknya tempo allegro dalam sebuah lagu.
Boruto tersenyum miring. Ia melepaskan kotak mochi dari genggamannya, membiarkan Sarada mengambilnya, lalu sigap tangan kirinya yang tadi memegang kotak mochi menarik tubuh Sarada merapat pada tubuhnya, memeluk Sarada erat.
"Kau kena, Salad," bisik Boruto di telinga Sarada, membuat Sarada membulatkan mata saat menyadari bagaimana posisi mereka sekarang.
"He-hey! Bolt, lepaskan aku. Aku lapar!" Sarada mencoba melepaskan diri dari belitan Boruto, namun sial. Lengan Sarada sendiri lah yang mengawali pelukan tidak sengaja tadi. Dan Boruto hanya memanfaatkan kesempatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] The Brighton | BoruSara
Science FictionNamikaze Boruto dan Uchiha Sarada yang bersahabat dari kecil menolak perjodohan yang orangtua mereka buat. Pertengkaran mereka membuat mengalami kecelakaan yang membuat mereka berpindah ke dunia lain, dimana mereka menjadi sepasang suami istri bangs...