—warning:
-adegan yang diawali keterangan tempat berarti adegan yang terjadi di dunia asli Boruto dan Sarada.
-
Boruto dan Sarada sudah masuk kompleks Keraton Kasunanan Surakarta. Bersama seorang pemandu tur yang sibuk menjelaskan berbagai diorama yang sebenarnya tidak Boruto pahami.
Namun melihat sorot mata Sarada yang begitu antusias, Boruto mengalah. Apalagi saat membahas tentang adat pernikahan khas suku Jawa, antusiasme Sarada jadi bertambah beribu-kali lipat.
"Nah, omong-omong, Mbak sama Masnya sudah nikah belum? Kalau belum, bisa nanti nikahnya pakai kebaya sama beskap. Seperti ini, dijamin tambah ganteng sama cantik."
Bapak-bapak pemandu tur itu tersenyum menggoda sambil mengacungkan jempolnya. Membuat rona merah muncul di pipi putih Sarada.
Boruto berdeham, berusaha mengalihkan pikirannya. Melihat kebaya-kebaya membuatnya menjadi berpikir tentang Sarada.
Kalau Sarada menggunakan kebaya, bagaimana, ya? Pasti cantik.
Ah. Bapak pemandu tur yang menyadari keanehan Boruto yang tiba-tiba tersenyum sendiri hanya tersenyum simpul.
"Saya pernah muda juga, loh."
Ungkapan santai sang bapak membuat benak Sarada dipenuhi berjuta tanya. Sang bapak lagi-lagi tersenyum simpul, lalu menggiring mereka untuk berjalan mendekati sebuah bangunan joglo sederhana yang terbuat dari bambu dan kayu, yang dinaungi oleh pohon beringin rindang yang begitu kokoh.
"Ini namanya Sumur Sanga, Mbak, Mas. Dinamakan Sumur Sanga karena sesuai dengan Raja Keraton Surakarta yang menjabat dulu, Pakubuwana IX. Dulu, sumur ini jadi tempat bertapanya Pakubuwana IX, Mbak, Mas." Pemandu tur itu menjelaskan, sambil memperlihatkan sumur yang berbentuk persegi panjang itu."Sanga itu artinya sembilan, Pak?" tanya Sarada. Bapak pemandu tur menganggukkan kepala.
"Sumur ini biasanya buat tempat berdoa, Mbak. Konon, kalau minum air sumur ini bikin awet muda. Mau coba, Mbak, Mas?" tawar bapak pemandu tur. Netra oniks Sarada langsung antusias, refleks kepalanya mengangguk.
"Boleh, Pak."
Boruto tersenyum refleks melihat keantusiasan Sarada.
Cantik.
Boruto dan Sarada mengikuti langkah bapak pemandu tur memasuki joglo sederhana yang disebut gubuk tempat berdoa itu. Ada beberapa gentong berisi air, bapak pemandu tur tadi mengambil gelas dan mengisi gelas tadi dengan air dari gentong.
"Ini, Mbak, Mas, diminum dulu. Dicoba." Bapak pemandu tur menyodorkan gelas-gelas berisi air Sumur Sanga pada Boruto dan Sarada.
Sarada langsung mengambilnya dengan antusias, menganggukkan kepalanya. "Terima kasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] The Brighton | BoruSara
Science FictionNamikaze Boruto dan Uchiha Sarada yang bersahabat dari kecil menolak perjodohan yang orangtua mereka buat. Pertengkaran mereka membuat mengalami kecelakaan yang membuat mereka berpindah ke dunia lain, dimana mereka menjadi sepasang suami istri bangs...