Namikaze Boruto dan Uchiha Sarada yang bersahabat dari kecil menolak perjodohan yang orangtua mereka buat. Pertengkaran mereka membuat mengalami kecelakaan yang membuat mereka berpindah ke dunia lain, dimana mereka menjadi sepasang suami istri bangs...
Ilma nggak pinter bikin epilog, seriously. Jadi Ilma cuma mau nampilin momen gemes antara Boruto, Sarada, dan their children!
warning, bahasanya non baku. xixi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namikaze Shaera & Namikaze Kiano
welcome to this story!
-✨ 🥀
Kalau ditanya, kapan saat yang paling bahagia menurut Boruto, pasti Boruto menjawab refleks, momen dimana Sarada sakit, dua bulan setelah mereka bulan madu.
"Sayang, kamu beneran nggak apa-apa?" Boruto membantu Sarada, memijat leher istrinya yang muntah-muntah di pagi hari.
Sudah beberapa hari ini Sarada tampak pucat. Sakit. Selalu muntah tiap habis sarapan. Dan sebagai suami yang baik hati, Boruto berkewajiban membantu istrinya, dong.
"Masih pengen muntah?" Boruto bertanya lagi, yang dibalas anggukan oleh Sarada. Wajah wanitanya sudah pucat. Sarada kemudian meminum gelas berisi air yang disodorkan oleh Boruto.
"Mau periksa, nggak?" tanya Boruto menawarkan. Sungguh, Boruto tidak tega. Sarada pucat sekali, sudah hampir seminggu. Dan Sarada pun tidak mau ke dokter, bersikeras ingin di rumah saja.
Boruto bahkan sudah cuti seminggu ini, cuti kerja. Menemani Sarada yang sakit dan muntah-muntah setiap pagi. Memeluk Sarada yang entah mendadak begitu manja sekali akhir-akhir ini.
"Nggak usah, Say. Kamu mau keluar sebentar, nggak?" Sarada bertanya setelah berkumur-kumur dan membilas muntahannya di kloset. Boruto mengernyitkan dahi.
"Kamu mau sesuatu? Kalau iya, biar aku beliin." Boruto menatap Sarada yang justru tersenyum.
Boruto cengo. Istrinya ini kenapa sih? Di Jepang 'kan tidak ada sihir aneh-aneh seperti di Indonesia.
Atau hantu Indonesia mengikuti mereka sampai ke dunia ini, ya?
Tidak. Tidak. Fantasi Boruto terlalu liar.
"Kamu ke apotek, tolong belikan testpack, ya? Dua atau tiga boleh," pinta Sarada, membuat dahi Boruto mengerut.
"Testpack buat apa?" Boruto bertanya bingung. Maklum, dia 'kan sedang mode belum connect. Sarada menahan tawanya geli.
"Beli saja dulu, ya? Nanti aku beri tahu." Sarada berkumur-kumur lagi, membuat Boruto menatapnya bingung. Namun pria itu buru-buru balik badan untuk mengambil jaket dan naik motor ke apotek terdekat.
![[END] The Brighton | BoruSara](https://img.wattpad.com/cover/232163498-64-k512833.jpg)