32

1.9K 202 260
                                    

Boruto asik memandangi Sarada yang sedang mengunyah kerupuk dari seblak miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Boruto asik memandangi Sarada yang sedang mengunyah kerupuk dari seblak miliknya. Gadis itu antusias sekali saat melihat seblak.

Selepas dari Borobudur, Yedda yang pernah beberapa kali ke Indonesia langsung menunjuk kedai seblak dan mengajak suaminya kesana. Sarada penasaran. Hannah ingin makan itu, namun ditahan oleh Irven. Yaa, karena Hannah sekarang tidak sendirian. Ia harus benar-benar menjaga asupan yang masuk ke dalam perutnya.

Sementara seblak?

Di mata Irven, seblak benar-benar tidak sehat. Kerupuk direbus, hei?! Kerupuk itu kalorinya banyak sekali. Terbuat dari tepung, otomatis banyak glutennya. Gluten tidak baik untuk perempuan, ia bisa menyebabkan gangguan pada rahim seperti kista dan miom.

Memikirkannya saja membuat Irven bergidik ngeri, pria pucat itu langsung merangkul Hannah erat agar Hannah tidak pergi kemana-mana.

Pic from @/nana_jajan on instagram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pic from @/nana_jajan on instagram

Seblak, makanan olahan bahan sisa khas Bandung. Seblak bisa berisi apa saja, namun biasa identik dengan kerupuk, telur, dan makaroni. Ikut perkembangan zaman, seblak diisi dengan berbagai macam makanan, seperti ceker, mie, sosis, tempura, dimsum, bakso, intinya segala bahan yang cocok dengan bumbu seblak akan dimasukkan ke dalam seblak.

Enak, bukan?

Yah, asal jangan kebanyakan saja. Kalau kebanyakan, ya tidak sehat.

"Memangnya tidak pedas, Salad?" Boruto bergidik ngeri, memerhatikan seblak dengan kuah yang begitu merah. Terlihat menggiurkan, memang. Tapi sepertinya sangat pedas.

Di mata Boruto, seblak dengan mie terlihat seperti ramen kesukaan Baka-Oyaji nya.

Apalagi kuahnya yang cenderung kental dan berminyak, tampak menggiurkan, memang. Dan aromanya, duh. Boruto bisa mencium aroma cabe yang sayangnya tercium begitu sedap kali ini.

"Tidak, kok. Memang warnanya merah, tapi ini bubuk cabe. Tidak pedas-pedas sekali, kok. Kamu mau?" Sarada menyuapkan sesendok seblak, menyodorkannya di depan mulut Boruto. Boruto ragu-ragu menyantap, namun anggukan Sarada membuatnya mau membuka mulut.

[END] The Brighton | BoruSara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang