Keisha membuang mukanya seraya menghela napas kasar. Dia kesal pada Gio yang seenaknya saja mengajak laki-laki itu bergabung bersama mereka. Apalagi dia sangat risih dengan tatapan laki-laki itu yang terus saja memandanginya.
Saat ini mereka sudah berada di sebuah restoran tak jauh dari tempat kerja Keisha. Mereka duduk di salah satu meja dengan empat kursi kosong di sana. Keisha sengaja duduk di samping Gio daripada nanti dia duduk bersebelahan dengan laki-laki itu. Tapi sialnya meskipun laki-laki itu duduk di hadapan Gio, tetap saja matanya beberapa kali tertangkap basah menatapnya lekat.
"Ehem!"
Keisha melototkan matanya pada Gio saat abangnya itu berdehem sengaja seperti itu. Gio tampak tersenyum penuh makna padanya begitu melihat tatapan Bastian. Sementara Bastian tampak sedikit salah tingkah dan langsung mengendalikan dirinya.
"Adik gue beda banget ya Bas? Sampai-sampai lo natap dia begitu?" tanya Gio jail sekaligus berniat menggoda Keisha. Siapa tahu saja apa yang dilakukannya ini bisa membuat dia melihat Keishanya yang ceria seperti dulu.
"Iya makin cantik dia sekarang. Beda banget dari dulu. Dulu cantik juga sih, cuma ya tambah cantik aja sekarang. Apalagi pas dia udah makin dewasa," sahut Bastian jujur. Dia bahkan sengaja menatap Keisha dan tersenyum pada gadis itu.
Keisha menggerakkan tangannya dan langsung mencubit perut Gio saat melihat abangnya itu tertawa karena mendengar jawaban Bastian.
"Sakit Kei," ringis Gio pelan. Namun, Keisha hanya memutar bola matanya malas dan masa bodoh. Salah Gio sendiri yang coba memancing laki-laki itu. Lagian apa maksud pertanyaan abangnya itu tadi coba?
"Gombal lo ga bakal mempan ke dia Bas," ujar Gio terkekeh. Dia tersenyum pada Keisha yang malah menatapnya kesal. Dia senang bisa menggodai Keisha setelah cukup lama dia tidak bisa seperti ini lagi bersama adiknya itu. Semenjak Keisha perlahan berubah dan menghindar dari mereka semua.
"Lagian emangnya ga ada yang marah kalau tau lo godain adek gue? Calon lo mungkin?"
"Siapa yang mau marah, gue masih free kok," sahut Bastian santai.
"Ga ada niat mau nikah lo?" heran Gio.
"Niat sih ada. Tapi calonnya yang ga ada. Kalau adik lo mau sama gue sih ya ayo."
Keisha yang sedang menyesap minumannya refleks tersedak saat mendengar ucapan laki-laki itu. Apa dia tidak salah dengar tadi? Bisa-bisanya laki-laki itu berbicara seperti itu. Dasar playboy cap kuda!
"Jangan adik gue deh Bas. Lo ga bakalan sanggup. Dia makin galak sekarang. Liat aja nih matanya melototi gue mulu."
"Gue malah suka yang galak."
Keisha sudah sangat kesal dengan Gio. Kekesalannya pun semakin bertambah begitu mendengar jawaban laki-laki itu. Mau tak mau matanya dan Bastian bertatapan beberapa detik. Sialnya laki-laki itu malah tersenyum padanya.
"Lebih menantang soalnya," tambah Bastian. Gio yang mendengarnya pun semakin tertawa.
"Sudah-sudah. Kasian adek gue matanya udah mau keluar mulu dari tadi. Kita ganti topik aja." Gio sepertinya menyadari perubahan mood Keisha. Dia mengacak rambut Keisha gemas.
Bastian hanya mengamati kedekatan Gio dan Keisha. Kalau orang-orang tidak mengenal mereka mungkin akan menyangka mereka sepasang kekasih. Padahal mereka hanyalah kakak beradik yang begitu dekat. Dan lagi Gio sudah memilki Zia yang dia cintai sejak dulu.
"Oh iya btw istri lo mana? Anak lo pasti udah besar ya?" tanya Bastian saat teringat Gio sedang sendiri. Biasanya sahabatnya itu selalu lengket dengan Zia. Dia dan Fino dulu sempat kaget saat mengetahui Zia hamil. Namun, ternyata Gio sudah menikahinya. Pantas saja mereka melakukannya meskipun Zia waktu itu masih kelas tiga SMA. Semua itu tak lain karena mereka suami istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keisha's Secret
RomanceFollow dulu dan bacalah ceritaku selagi on going. karena setelah tamat akan segera dihapus sebagian part. Ini cerita tentang Keisha Elvaretta Ardiaz. Anak kedua dari pasangan Felix-Kayla. Awalnya Keisha dikenal sebagai gadis yang ceria dan menyena...