6

9K 697 27
                                    

Jangan lupa tandain typo biar diedit♥️

***

Bastian menyuap makanannya dengan sesekali tersenyum saat melirik Keisha. Dia merasa senang bisa makan siang dengan gadis itu meskipun harus memaksa terlebih dahulu. Sampai sekarang pun dia masih bertanya-tanya apa alasan Keisha yang berubah seperti ini.

"Ngapain ngeliatin gue?"

Senyuman Bastian semakin mengembang lebar saat tahu kalau Keisha sadar sedang dia pandangi. Keisha benar-benar berbeda seratus delapan puluh derajat dengan Keisha yang dulu. Kalau dulu Keisha adalah gadis dengan sifat ramah dan cerianya. Tapi sekarang gadis itu malah bersikap dingin dan selalu berbicara ketus. Ingin sekali Bastian tahu apa penyebab perubahan Keisha itu. Dia juga ingin mengembalikan sikap asli Keisha seperti dulu.

"Kamu cantik," sahut Bastian masih dengan senyum di bibirnya. Dia bisa melihat Keisha mendengus malas lalu mengalihkan tatapannya.

"Gak usah gombalin gue! Gak bakal mempan!"

"Oh ya?"

"Iya! Buruan makannya, gue mau pulang!"

"Ngapain sih buru-buru mau pulang? Mending di sini aja temenin aku. Sekalian kita ngobrol dulu. Kali aja bisa lebih dekat dan lanjut ke tahap yang serius."

"Maksudnya?" 

Bastian tahu Keisha sebenarnya paham maksud ucapannya itu. Hanya saja gadis itu pura-pura tidak mengerti.

"Aku single dan kamu juga single. Kenapa ga kita coba saling mengenal lebih dekat? Siapa tau aja kita cocok."

"Ogah!"

"Lagian kamu kenapa kayak benci banget sama aku Kei? Aku pernah buat salah ya sama kamu dulu?" tanya Bastian mencoba serius. Dia menatap Keisha lekat ingin tahu jawaban gadis itu.

Dulu, dia dan Keisha memang tidak begitu dekat. Mereka hanya sekedar kenal karena Keisha adiknya Gio dan dia berteman akrab dengan Gio. Tapi melihat Keisha yang seperti ini tentu saja membuatnya bingung. Apakah memang Keisha begini terhadap semua laki-laki yang coba mendekatinya? Kalau iya kenapa? Dan apakah Keisha pernah disakiti hatinya?

"Gak ada!"

"Terus?"

"Bukan urusan lo! Lo kayaknya masih lama makannya. Gue pulang duluan."

Bastian sigap menahan tangan Keisha yang sudah bersiap bangkit dari tempat duduknya. "Oke aku sudah selesai. Aku anter kamu pulang."

Bastian memanggil pelayan untuk meminta tagihan makanan mereka. Lalu dia pun mengeluarkan dompetnya untuk membayar makanan itu. Keningnya mengkerut saat tiba-tiba Keisha mengeluarkan beberapa lembar uang seratus ribu dan meletakkannya di atas meja.

"Gue bayar sendiri. Gue gak mau ada hutang sama lo!" ujar Keisha yang menyadari kebingungan Bastian.

Bastian menyerahkan lagi uang itu pada Keisha. "Gak Kei. Aku yang ngajak kamu makan, itu berarti aku yang harus bayar." Setelah berkata seperti itu Bastian langsung saja membayar makanan mereka tadi menggunakan uangnya.

"Gue gak biasa makan dibayarin. Jadi lo ambil lagi." Keisha tetap dengan pendiriannya menyerahkan uang itu pada Bastian. Begitu juga dengan Bastian yang mengembalikannya lagi.

"Mulai sekarang kamu harus mulai biasain karena aku akan lebih sering bayarin makanan kamu. Dan juga semua keperluan kamu nanti kalau kita udah nikah...," ujar Bastian dengan senyum kecil di ujung kalimatnya.

"Lo pikir gue mau?"

"Harus mau lah. Gak akan ada yang bisa nolak pesonanya seorang Bastian!" seru Bastian dengan percaya dirinya.

Keisha's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang