Keisha langsung terduduk di salah satu sofa. Dia masih tidak habis pikir mengapa dia bisa-bisanya berciuman dengan Bastian. Memang mereka hanya berciuman biasa di mana bibir bertemu bibir. Tapi itu saja rasanya sudah membuatnya sangat malu karena dilihat banyak orang. Apalagi dia berciuman dengan Bastian, laki-laki yang setengah mati dia hindari.
"Mbak Keisha gak papa?"
Melani datang menghampiri Keisha yang tampak mengusap wajahnya.
"Gak papa Mel."
"Mbak Keisha pasti terpesona sama Pak Bastian ya? Makanya secara gak sadar bisa kayak gitu?"
Tadi Melani bisa melihat sendiri kalau ciuman itu berlangsung apa adanya dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Mereka berdua serempak saling mendekat dan akhirnya menyentuhkan bibir masing-masing. Andai saja Keisha tidak cepat sadar mungkin ciuman itu akan berubah lebih menuntut.
"Apaan sih Mel!"
"Kalian cocok, beneran deh, Mbak."
Keisha tak menanggapi ucapan Melani lagi. Dia meraih air mineral yang ada di atas meja lantas meneguknya untuk membasahi kerongkongannya yang terasa kering.
Waktu istirahat telah habis. Kini mereka pun bersiap melakukan pemotretan kembali meski Keisha masih merasa canggung. Namun sebisa mungkin dia melakukan pose demi pose dengan baik agar pemotretannya cepat selesai.
"Maaf," bisik Bastian karena ucapan maaf sebelumnya tidak ditanggapi Keisha. Dia meraih tangan Keisha yang ada di bahunya lalu mengecupnya lembut sesuai arahan fotografer.
"Gak usah dibahas!" Keisha langsung melepaskan diri dari Bastian begitu sesi photo itu selesai. Dia juga sengaja mengalihkan pandangannya ke arah lain agar tidak menatap Bastian.
Bastian mengangguk mengerti dan tidak membahas hal itu lagi. Namun, tak bisa dipungkiri dia malah tersenyum karena menyadari Keisha yang terdiam seperti itu tadi pasti terpesona padanya. Sehingga Keisha tidak sadar kalau mereka malah berciuman. Dia yakin mampu membuat Keisha jatuh cinta padanya dalam waktu kurang dari 3 minggu lagi.
***
Bastian mengetuk pintu kamar Keisha. Dia tidak ada bicara apapun lagi dengan Keisha setelah pemotretan tadi. Makanya dia memutuskan untuk mendatangi wanita itu ke kamarnya. Tak lupa dia membawakan martabak serta Mie ayam yang sengaja dia beli.
Pintu di depannya pun terbuka dan menampilkan sosok Keisha yang selalu terlihat cantik di matanya. Apalagi sepertinya wanita itu baru saja selesai mandi karena aroma sabun masih menguar jelas dari tubuhnya.
"Apa?"
"Nih aku bawain martabak sama mie ayam buat kamu." Bastian menunjukkan kantong kresek yang dibawanya pada Keisha.
"Oh."
Bastian mengamati penampilan Keisha malam ini. Keisha terlihat sangat cantik dan seksi di matanya. Wanita itu hanya memakai tank top dengan tali sejari di bahunya sehingga memperlihatkan pundaknya yang putih mulus. Lalu payudaranya pun terlihat menonjol yang semakin menambah kesan seksinya. Sedangkan untuk bawahan, Keisha juga hanya memakai celana pendek sebatas paha.
"Kamu cantik."
"Udah sering dengar yang kayak gitu!"
"Seksi lagi."
Keisha memutar bola matanya malas menyadari semua laki-laki ternyata sama saja. Kalau tidak kecantikan ya keseksian yang dinilai dari perempuan.
"Tapi sayang kamu udah nyuri sesuatu dari aku."
Kening Keisha mengernyit karena tidak mengerti apa maksud perkataan Bastian itu. Seingatnya dia tidak pernah mencuri apapun. Apalagi dari Bastian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keisha's Secret
RomanceFollow dulu dan bacalah ceritaku selagi on going. karena setelah tamat akan segera dihapus sebagian part. Ini cerita tentang Keisha Elvaretta Ardiaz. Anak kedua dari pasangan Felix-Kayla. Awalnya Keisha dikenal sebagai gadis yang ceria dan menyena...