44

2.8K 462 34
                                    

Keisha hanya bisa mendesah dan mengerang saat Bastian menggoyangkan pinggulnya lebih cepat. Tangannya berpegangan di lengan sang suami, sedangkan kakinya terbuka lebar sehingga memudahkan Bastian untuk bergerak. Dia sudah beberapa kali sampai pada puncak gairahnya sedangkan sang suami belum.

"Massshh ahhh..."

Keisha meremas pinggul Bastian saat gerakan suaminya itu semakin cepat. Tubuhnya tersentak pertanda dia akan segera mengalami pelepasannya lagi.

"Tahan bentar lagi sayang, kita keluarin bareng... Akhhh." Bastian semakin mempercepat gerakan pinggulnya ketika dia pun merasa akan sampai. Apalagi kewanitaan Keisha terasa semakin menyempit. Hingga beberapa saat kemudian, dia mengerang panjang dan langsung tersungkur di atas tubuh Keisha. Dia biarkan kejantanannya di dalam Keisha untuk mengeluarkan seluruh cairannya di milik istirnya itu.

"Moga yang kali ini jadi ya...," ujar Bastian yang diamini Keisha. Setelah dirasa cairannya sudah berhenti keluar, dia pun melepas kejantanannya dari milik sang istri. Dia bawa tubuh lelah istrinya itu ke dalam pelukan hangatnya.

"Yuk, tidur..."

Keisha hanya menganggukan kepalanya. Dia tersenyum saat Bastian mengecup keningnya. Lalu dia pun mulai memejamkan mata untuk segera beristirahat.

"Tidur yang lelap, istriku sayang..."

***

Bastian mengacak rambut frustrasi ketika menerima telepon dari Monika. Ternyata wanita itu benar-benar licik. Mengapa dulu dia bisa jatuh cinta pada Monika kalau seperti ini jadinya. Di seberang sana Monika tampak tertawa mengejek, sedangkan Rian memanggil daddy disertai isak tangis anak itu.

"Daddy huhuhu... Rian mau ketemu daddy..."

"Kamu dengar sendiri kan sayang? Anak kita mau ketemu kamu. Dia kangen kamu, daddy-nya. Ayolah runtuhin ego kamu sedikit dan temui kami. Aku akan selalu nunggu kamu, Bastian."

"Kamu jangan memperalat dia lagi, Monika. Dia masih kecil dan gak tau apa-apa!"

"Kenapa? Kamu peduli sama dia? Atau baru sadar kalau kamu benar-benar daddy-nya?"

"Monika!"

"Aku tunggu kamu. Kamu masih ingat kan rumah aku, Sayang? Aku cuma pakai pakaian tidur doang loh ini," ujar Monika pelan karena sepertinya dia sengaja berbisik. Setelah itu sambungan telepon pun terputus dengan suara Rian yang masih memanggil-manggil daddy.

Bastian merasa kasihan pada Rian yang diperalat Monika. Anak itu masih terlalu kecil dan tidak mengerti apa-apa. Dia pun mondar-mandir di kamarnya seraya memikirkan harus bagaimana. Perasaannya tiba-tiba aneh seperti ini. Seolah dia memiliki ikatan batin pada Rian. Tidak... Tidak mungkin kalau Rian anaknya. Ini hanyalah perasaan yang singgah karena dia merasa simpati pada anak itu.

"Mas? Kamu ngapain? Kok gak tidur?"

Bastian menoleh pada Keisha yang tiba-tiba membuka mata. Istrinya itu tampak menatapnya heran. Dia pun hanya tersenyum ketika melihat Keisha yang hanya memakai selimut untuk menutupi tubuh telanjangnya akibat perbuatan mereka semalam.

"Gak ada apa-apa kok, Sayang." Bastian mendekati Keisha dan mengelus rambutnya. Dia pun ikut berbaring kembali di samping keisha. Dipeluknya istrinya itu mesra.

"Beneran?"

" Iya, Cintaku. Tidur lagi ya, aku yakin kamu pasti lelah."

"Apa sih, Mas," kilah Keisha malu-malu.

***

"Daddy... Daddy kenapa tinggalin Rian? Rian sayang daddy... Rian gak mau jauh dari daddy. Rian pengen bareng daddy sama mommy..."

Keisha's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang