31

7.4K 692 29
                                    

Keesokan harinya Bastian dan Keisha berangkat bersama ke studio seperti biasa. Bastian tak pernah melepaskan rangkulan mesranya pada pinggang Keisha ketika mereka sudah memasuki studio. Sementara bibirnya melengkungkan senyum manis. Dia merasa bahagia karena akhirnya bisa memiliki hati Keisha. Bahkan ternyata sudah sejak dulu, hanya saja dia tidak sadar. Bodoh sekali dia bisa sampai tidak menyadari Keisha menyukainya sejak istrinya itu SMA dan malah membuat Keisha menjauh dari keluarganya.

Berbeda dari yang biasanya, Keisha tak menolak lagi saat Bastian merangkulnya mesra. Bahkan bibirnya menyunggingkan senyum samar meskipun coba dia tutupi. Dia sekarang percaya kalau Bastian benar-benar mencintainya karena bisa merasakan ketulusan dari sikap Bastian padanya. Dia hanya terkekeh ketika merasakan Bastian mengecup keningnya mesra meskipun mereka masih di tempat umum.

Apa yang dilakukan Bastian pada Keisha tentu saja menarik perhatian seisi studio itu. Ada yang mendukung hubungan mereka berdua namun ada juga yang merasa iri pada Keisha. Terutama model-model muda yang berniat menarik hati Bastian karena menginginkan kesuksesan karier mereka.

"Langsung nyamperin Melani?" tanya Bastian lembut. Dia tahu kalau pagi ini Keisha akan melakukan pemotretan untuk brand parfum. Dia tersenyum dan mengacak rambut Keisha gemas saat melihat istrinya itu mengangguk.

"Aku gak nemenin dulu ya... Nanti takutnya kamu gak fokus dan malah ingat kejadian semalam," ujar Bastian seraya terkekeh. Bagaimana tidak semalam mereka kembali berhubungan suami istri. Dia benar-benar sudah kecanduan untuk menyentuh Keisha. Dan Keisha pun sepertinya juga sama karena istrinya itu tak menolaknya.

"Apaan sih." Wajah Keisha merona karena diingatkan kejadian itu lagi. Dia mengalihkan pandangannya dari Bastian. Matanya melebar saat merasakan kecupan di pipinya. Siapa lagi kalau bukan suaminya itulah pelakunya.

"Semangat ya, Sayang..."

"Heem."

Keisha menganggukkan kepalanya. Lalu dia pun meninggalkan Bastian untuk segera melakukan pekerjaannya. Begitu juga dengan Bastian yang langsung menuju ruangannya.

Keisha geleng-geleng kepala saat ingat kelakuan Bastian akhir-akhir ini. Suaminya benar-benar perhatian dan bersikap lembut. Saat mereka berhubungan suami istri pun Bastian tak pernah memaksanya karena pada dasarnya dia yang mudah luluh oleh suaminya itu.

Ternyata usahanya kabur dan menjauh dari Bastian untuk melupakan perasaannya pada laki-laki itu gagal total. Cintanya masih sama besarnya bahkan cenderung bertambah besar ketika tahu Bastian juga mencintainya.

Dulu Keisha memutuskan untuk pergi kuliah di luar negeri dan membuat orang tuanya bersedih. Dia pun sebenarnya sedih karena harus jauh dari keluarganya. Apalagi alasan kepergiannya itu hanya untuk melupakan perasaannya pada Bastian.

Demi menghapus perasaannya dia nekat meninggalkan orang-orang yang menyayanginya dan membuat mereka semua mengkhawatirkannya. Dia merasa bersalah karena sudah meninggalkan keluarganya tapi ternyata dia gagal menghapus perasaannya itu.

"Mbak Kei..."

Keisha terkesiap saat merasakan tepukan lembut di bahunya. Dia pun menoleh pada Melani yang menatapnya heran.

"Mbak ngelamun? Ngelamunin Pak Bastian ya Mbak?" tanya Melani seraya tersenyum. Dia ikut merasa bahagia karena bisa melihat hubungan Keisha dan bos mereka itu sudah lebih baik. Buktinya tadi dia melihat Bastian yang wajahnya tampak sangat bahagia.

"Enggak kok," kilah Keisha karena memang bukan hanya Bastian yang dia lamunkan. Tapi lebih kepada rasa bersalahnya karena sudah meninggalkan kelurganya bertahun-tahun lamanya.

"Masa sih Mbak? Btw kayaknya kalian udah baikan ya? Aku tebak Pak Bastian pasti udah dapat jatahnya 'kan Mbak? Soalnya keliatan dari wajahnya sumringah banget kayak gitu."

Keisha's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang