17

7.5K 777 119
                                    

Tandain typonya ya guys. Cukup komen kata yang typo. Begitu juga kalo ada kata double. Biar bisa langsung aku edit.

Dan tolong jangan komen sekedar kata Next, Up, lanjut, dan sejenisnya. Komenlah isi ceritanya.

Apalagi kalo sampai spam komen kata itu, langsung aku hapus komennya. Karena itu bikin badmood. Bisa karena itu alasannya aku malas UP.

***

Ternyata benar perkataan Gio kalau di depan gedung agency sudah ramai dengan para wartawan yang ingin meminta konfirmasi mengenai video yang beredar. Begitu mereka melangkah keluar pun banyak pasang mata yang memandangi Bastian dan Keisha. Kebanyakan dari mereka memandang Keisha seraya berbisik yang tidak-tidak. Mereka menduga kalau Keisha lah yang sengaja menggoda dan menyerahkan tubuhnya pada Bastian agar bisa menjadi model tetap di agency itu.

Gio yang samar-samar mendengar gosip murahan itu pun menggertakkan giginya karena marah. Dia tidak terima kalau Keisha dikatakan seperti itu. Baru saja dia ingin menegur siapa saja yang sedang membicarakan adiknya tapi Keisha langsung menggenggam tangannya.

"Biarin aja lah, Bang. Mending kita langsung pulang aja." Keisha sebenarnya pun tidak terima mendengar namanya dijelek-jelekkan seperti itu. Tapi yang lebih penting sekarang mereka harus pulang dan bertemu orang tuanya. Dia ingin meminta maaf sekaligus menjelaskan pada papa dan mamanya mengenai hal ini.

Mengangguk mengerti, Giopun membalas genggaman tangan Keisha. Dia melindungi sang adik saat berusaha menembus para wartawan yang sudah menghadang mereka dan siap mencari informasi. Bastian pun melakukan hal yang sama untuk melindungi Keisha dari anarkisme para wartawan yang berburu berita.

"Mohon konfirmasinya sebentar Mbak Keisha mengenai video Anda dengan Pak Bastian."

"Pak Bastian bisa Anda jelaskan apa yang sebenarnya terjadi malam itu?"

"Apakah video itu memang asli Mbak?"

Dan banyak lagi pertanyaan lain yang tidak mereka hiraukan. Mereka bahkan susah sekali untuk bisa memasuki mobil karena wartawan yang terus mengikuti mereka itu. Tapi syukurlah akhirnya mereka bebas dan bisa masuk ke mobil juga.

"Gi, gue minta maaf karena kejadian ini. Tapi sumpah gue sama sekali gak tau siapa yang sudah merekam dan menyebarkan video itu. Tapi lo tenang aja, gue bakal cari tahu orangnya. Karena pelakunya pasti orang-orang gue yang kemarin ada di puncak."

"Pelakunya ketahuan pun percuma karena nama kalian sama-sama sudah rusak. Lagian gue masih gak habis pikir sama lo Bas. Bisa-bisanya lo sama Keisha kayak gitu?" Gio menggeleng-gelengkan kepalanya karena tidak menyangka kalau adik dan sahabatnya sudah sejauh itu. Bahkan sampai videonya tersebar.

"Kamu juga Kei, bilangnya ke abang gak suka sama Bastian. Tapi kenapa udah ada videonya kalian begituan aja?"

"Itu gak seperti apa yang abang pikir."

"Apa? Kamu mau bilang kalau kamu mabuk? Dijebak sama Bastian? Atau apa?"

Keisha menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Air matanya bahkan tak terasa menetes membasahi pipinya karena teringat orang tuanya yang pasti sangat kecewa dengan berita itu.

"Gue berani sumpah kalau gue sama Keisha ga pernah begituan. Kita cuma sekedar bercumbu aja. Lagian di video juga gak ada memperlihatkan kami saling menyatu kan?"

"Tetap aja orang-orang taunya kalau kalian udah tidur bareng."

"Gue akan usahakan apapun buat bersihin nama Keisha. Gue janji," tekad Bastian.

***

Keisha langsung berlari begitu sampai rumah. Dia bersimpuh di depan kaki mamanya saat melihat Kayla menangis di pelukan Felix.

Keisha's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang