41

3.1K 585 46
                                    

Giliran UP banyak yang divote cuma part terakhir up doang 😤😤 Suka heran dah😢 Gak mau lagi bom update nanti. Tu lah juga alasan aku jarang UP meski kadang memang mager nulis apalagi UPnya😢

***

Bastian menatap bingung anak kecil itu yang masih memeluk kakinya dengan erat. Dia masih tidak mengerti kenapa anak itu tadi memanggilnya daddy. Sementara dia dan Keisha belum memiliki anak, apalagi anak sebesar itu. Mungkin usia anak itu sekitar empat tahunan.

Berusaha mengalihkan pandangannya dari anak itu, dia pun menatap Keisha yang ada di sampingnya. Keningnya berkerut melihat Keisha yang malah mengangkat bahu pertanda tak tahu apa-apa. Lalu pandangan matanya beralih pada tamu yang baru dia sadari adalah mantan kekasihnya dulu.

"Monika? Lo ngapain? Dan anak ini?" tanya Bastian penuh tanda tanya. Dia bisa melihat wanita yang bernama Monika itu tampak tersenyum padanya.

"Dia anak kita, Bas."

Tawa Bastian langsung menggema begitu dia mendengar ucapan Monika barusan. Seingatnya dulu, dia tidak pernah berhubungan seksual bersama Monika. Dia hanya pernah menyentuh dan disentuh Keisha yang merupakan istrinya. Jadi bagaimana bisa perempuan itu datang dan mengaku kalau mereka sudah memiliki anak.

"Lo gila? Kita gak pernah begituan!"

Tidak mungkin Bastian lupa kalau dia memang benar-benar pernah meniduri Monika. Tapi dia sangat yakin kalau mereka tak pernah begitu. Satu kalipun dia tidak pernah menyentuh Monika melebihi batas. Pertama kali dia melakukannya hanya bersama Keisha, istri yang sangat dia cintai.

"Kamu yang lupa? Aku gak nyangka kalau kamu bakal ngelupain malam indah itu? Di mana kita berdua menyatu untuk pertama kalinya. Kamu yang ngambil keperawanan aku, Bas."

"Lo gak usah ngibul! Gue gak pernah nyentuh lo melebihi batas. Bisa aja itu anak laki-laki yang dulu. Ke mana dia sekarang, HAH? Kenapa lo malah cari gue lagi? Udah dicampakkan lo sama dia?" tanya Bastian sinis. Semenjak Monika meninggalkannya dulu dia sudah tahu bagaimana perangai wanita itu.

Mencoba mengabaikan wanita itu, Bastian pun beralih pada anak kecil yang masih memeluk kakinya. Dia berjongkok di depan anak itu. Samar-samar dia merasa seperti pernah melihat anak itu. Tapi di mana?"

"Dek... Kamu kenapa meluk kaki, Om?" tanya Bastian pelan berusaha membuat anak itu tidak takut. Namun, kebingungannya semakin bertambah saat anak itu malah memeluknya kian erat.

"Rian kangen, Daddy... Daddy jangan tinggalin Rian sama Mommy lagi..."

"Daddy?"

"Iya, Daddy. Rian pengen tinggal sama Daddy sama Mommy aja. Di panti gak asik, Dad."

Setelah mendengar ucapan anak laki-laki itu, barulah Bastian ingat kalau dia pernah melihat anak ini di panti asuhan tempatnya bakti sosial kemarin.

"Lo kalo mau ngaku-ngaku dia anak gue yang pinter dikit. Gue pernah liat anak ini di panti asuhan. Lagipula gue gak pernah ngapa-ngapain lo. Jadi mana mungkin lo bisa hamil dan melahirkan anak gue. Kalau anak laki-laki yang dulu mungkin iya," sinis Bastian.

Keisha yang dari tadi hanya diam dan mendengarkan perdebatan sang suami dengan wanita itu refleks mengamati anak itu lekat-lekat. Dan memang benar apa yang dikatakan Bastian kalau anak itu yang ada di panti waktu itu.

"Iyakan, Sayang? Kamu ingat kan anak ini?" tanya Bastian meminta pendapat Keisha. Dia bisa menghela napas lega begitu melihat Keisha menganggukan kepalanya.

"Iya, Mas. Aku ingat anak ini, namanya Rian."

Tadinya Keisha tak menyadari kehadiran anak itu. Dia hanya terfokus pada kehadiran Monika saja.

Keisha's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang