16

8.2K 740 92
                                    

Waktu libur Keisha telah usai beberapa hari yang lalu. Dia pun sudah kembali beraktivitas seperti biasa. Dan tentunya selalu ada Bastian yang hampir setiap saat dia lihat batang hidungnya. Tak terasa kesepakatan hubungan mereka kini sudah berjalan tiga minggu. Itu artinya hanya tinggal seminggu lagi Keisha bebas karena dia tidak memiliki perasaan apapun pada Bastian.

Keisha mendengus seraya memutar bola matanya malas begitu melihat kedatangan Bastian. Padahal sebelumnya laki-laki itu sudah pergi meninggalkan studio karena ada urusan. Tapi kini Bastian sudah kembali lagi dengan senyum menghiasi bibir laki-laki itu saat menghampirinya. Bastian bahkan langsung mendekap dan mengecup keningnya tanpa sungkan di depan Melani.

Keisha melototkan mata seraya mendorong Bastian menjauh. Semenjak mereka pulang dari villa Bastian memang tak pernah menciumnya di bibir lagi. Tapi laki-laki itu lebih sering memeluk dan mencium pipi atau keningnya.

"Ga kangen kan habis aku tinggal?"

Bastian menatap Keisha dengan alis yang turun naik. Dia juga menyentuh wajah Keisha untuk menyingkirkan helaian rambut Keisha yang berantakan.

"Kangen lo? Enggak banget!"

"Ga usah jual mahal lah sayang. Kalau kamu kangen aku tinggal bilang aja sih. Hitung-hitung nyenengin pacar kamu ini."

"Ogahhh!"

"Maaf, Mbak Kei, Pak Bastian, saya pamit keluar dulu mau ngangkat telepon," ujar Melani yang memilih untuk segera pergi meninggalkan sepasang kekasih itu berduaan. Untunglah tadi ponselnya berbunyi sehingga bisa dia jadikan alasan.

"Silakan...," sahut Bastian. Dia menarik Keisha agar duduk di sofa. Lalu dia lingkarkan tangannya ke pinggang Keisha.

"Lo apa-apaan sih?"

Keisha kesal dan berniat melepaskan pelukan Bastian. Namun, Bastian malah semakin mempererat pelukannya. Bastian juga meletakkan wajahnya di lekukan leher Keisha.

Keisha terdiam ketika merasakan hembusan napas hangat Bastian di lehernya. Lalu kemudian dia juga merasakan lehernya dikecup lembut.

"Kamu wangi, Sayang. Aku suka," bisik Bastian di telinga Keisha. Setelah itu pun dia menundukkan wajahnya dan berniat mencium bibir Keisha. Namun, aksinya harus tentunda saat mendengar suara pintu diketuk disertai suara Melani.

Bastian pun mempersilahkan Melani masuk tanpa repot-repot harus menjauhkan diri dari Keisha. Dia sadar Melani sempat terkejut melihatnya yang sedang memeluk Keisha dari samping seperti ini. Namun, kemudian Melani kembali mengatur ekspresinya seperti biasa.

"Ada teman Pak Bastian yang mau ketemu. Namanya Fino."

"Suruh ke sini aja."

"Baik, Pak."

Melani pun pamit menuruti perintah Bastian untuk memanggilkan teman laki-laki itu yang ingin bertemu.

"Lepassss!"

"Gak mau!"

"Lepas gak?"

"Udah gak papa kayak gini aja."

"Ehem!"

Perdebatan mereka harus terhenti saat pintu kembali dibuka disertai deheman sengaja itu. Bastian yang sudah tahu siapa yang datang pun bersikap biasa saja. Sedangkan Keisha sempat terkejut karena melihat teman abangnya yang lain ada di sini.

Sementara Fino hanya terkekeh kecil melihat Bastian yang sedang memeluk seorang wanita. Namun, dia merasa cukup kaget saat melihat siapa yang sedang dipeluk Bastian itu. Dia tidak menyangka kalau akan bertemu Keisha di sini.

Keisha's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang