32

7.4K 685 30
                                    

Keisha keluar dari kamar mandi dengan badan yang terasa segar kembali. Tadi setelah mereka sampai rumah dia memutuskan untuk langsung mandi karena badannya terasa sudah lengket oleh keringat. Dia pun melangkah menuju lemari pakaian dengan handuk yang melilit dada hingga pahanya.

"Wangi banget sih kamu, Sayang... Bikin pengen aja deh," ujar Bastian yang tiba-tiba menghampiri Keisha dan memeluknya dari belakang.

"Jangan mesum deh. Masih sore juga." Keisha melepaskan pelukan Bastian dari tubuhnya. Dia tidak ingin tiba-tiba suaminya itu menginginkannya dan malah membuatnya harus mandi lagi. Buru-buru dia mengambil dan memakai pakaiannya.

"Nanti malam boleh dong?"

Keisha mendelik ketika melihat Bastian yang malah menggerakkan alisnya turun-naik. Suaminya itu tidak bisa jauh-jauh dari pikiran mesum.

"Semalam kan udah. Masa lagi..."

"Ya gimana dong. Habisnya kamu bikin ketagihan."

"Emang kamunya aja yang maniak. Kayaknya doa abang aku sama Zia dulu terkabul deh, makanya bisa punya suami mesum kebangetan kayak kamu."

Bastian hanya tertawa mendengarnya. Dia kembali merengkuh Keisha ke dalam pelukannya. Lalu dia kecup pipi istrinya itu. "Gak papa lah mesum, sama istri sendiri ini. Asal bukan istri orang lain aja."

"Bisa aja ngelesnya. Udah sana mandi gih..."

"Iya cintaku..." Bastian kembali mengecup pipi Keisha. Setelah itu dia pun melepaskan pelukannya dari sang istri lalu beranjak menuju kamar mandi.

Keisha hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Bastian yang tiba-tiba jadi alay begitu. Seperti itu rupanya sikap sang suami kalau sudah bucin padanya. Tak beda jauh dari sikap abangnya pada Zia.

Setelah selesai berpakaian dan merapikan penampilannya, Keisha pun memutuskan untuk keluar kamar. Dia melangkahkan kakinya menuju dapur yang di sana ternyata ada asisten rumah tangga mereka sedang memasak.

"Masak apa, Bik?"

"Eh, Nyonya. Ini Bibik lagi masak ayam asam manis, oseng hati, sama capcai."

"Enak kayaknya. Saya bantu ya, Bik." Keisha jadi tertarik untuk belajar masak agar nanti dia bisa memasakkan makanan untuk Bastian. Dulu dia memang pernah diajari mamanya memasak, namun karena dia jarang melakukannya dia pun sudah lupa. Apalagi semenjak menjadi model dia tak pernah menyentuh dapur lagi.

"Gak usah, Nya. Nyonya mending duduk aja. Lagian pasti capek habis kerja."

"Gak papa kok, Bik. Saya pengen belajar masak biar sekali-kali nanti bisa masakin suami saya," sahut Keisha seraya tersenyum.

"Beruntung banget tuan bisa punya istri kayak Nyonya. Udah cantik, baik, mau berusaha menyenangkan suami lagi."

"Bibik bisa aja. Jadi apa nih yang bisa saya bantu, Bik?"

"Nyonya aduk ayam yang ada di wajan aja. Biar Bibik yang motong sayurannya. Tapi hati-hati Nya, soalnya panas."

Keisha mengangguk saja. Dia pun meraih spatula dan mengaduk ayam yang ada di wajan. Lagi asik-asiknya mereka memasak, tiba-tiba Keisha merasakan pelukan hangat di belakangnya.

"Aku cariin ke mana-mana, ternyata kamu di sini."

"Emangnya kenapa nyariin?"

"Gak ada apa-apa sih. Kamu lagi masak? Emang bisa?" tanya Bastian heran saat menyadari di mana keberadaan istrinya itu.

"Ini juga lagi mau belajar."

"Gak pelu lah, Sayang. Kan ada bibik yang masak buat kita. Kamu itu istri aku, jadi tugas kamu cuma melayani aku. Gak perlu tuh kamu masak, nyuci atau apapun. Itu udah jadi tugasnya bibik. Iya gak Bik?"

Keisha's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang