28

7.8K 771 79
                                    

Keisha duduk termenung karena memikirkan apa yang terjadi padanya dan Bastian semalam. Dia masih tidak habis pikir kalau Bastian bisa menuduhnya seperti itu. Hanya gara-gara dia minta untuk tidak disentuh dulu dan kebetulan Bastian melihatnya bicara berdua dengan Fino, laki-laki itu bisa menuduhnya yang tidak-tidak.

Padahal setiap hari dia pergi ke studio bersama Bastian. Pulangnya pun dia masih bersama suaminya itu. Dan saat hari libur mereka menghabiskan waktu di rumah. Jadi kapan Keisha bisa berhubungan dengan laki-laki lain? Harusnya Bastian berpikir seperti itu dulu sebelum menuduhnya.

Keisha mengabaikan suara langkah kaki yang mendekat padanya karena dia pikir itu adalah Melani. Namun, dia tersentak saat merasakan pelukan dari belakangnya.

"Maafin aku ya, Sayang. Maafin kebodohan aku semalam. Aku gak sadar bicara kayak gitu karena aku cemburu, Keisha. Aku cemburu ngeliat kamu berduaan sama Fino. Apalagi kalian ga ada yag mau bilang ke aku apa yang sudah kalian bicarain. Sekali lagi maafin aku ya, Sayang...," mohon Bastian. Dia meraih pergelangan tangan Keisha dan menggenggamnya.

"Sedikitpun aku ga ada niat ngerendahin kamu. Aku bicara kayak gitu karena aku terbawa emosi. Maafin aku ya..." Bastian masih berusaha menjelaskan meskipun Keisha tidak meladeni ucapannya. Dia membawa punggung tangan Keisha untuk dia kecup. Begitu juga dengan pipi istrinya itu yang tidak luput dari kecupan mesranya.

"Lo gak salah!"

"Enggak, Sayang. Aku salah karena sudah nuduh kamu sembarangan. Please kamu mau maafin aku ya... Aku beneran cinta sama kamu Keisha. Kamu juga cinta sama aku kan, Sayang?"

"Kata siapa?"

"Jangan bohong, Sayang. Aku bisa ngerasain kalau kamu juga cinta sama aku. Kalau enggak, gak mungkin kamu membalas ciuman aku setiap aku cium bibir kamu. Gak mungkin kamu pasrah aku gauli. Iyakan, Sayang?"

"Gak ada! Jangan bicara sembarangan!"

"Keisha... Kamu gak perlu bohong lagi sama aku. Aku udah tau semuanya. Dan sekarang aku juga mencintai kamu, Sayang... Ayolah kita jalani pernikahan kita sebagaimana mestinya. Toh aku cinta kamu, dan kamu juga cinta aku."

"Jangan mengada-ada! Gue gak cinta sama lo!"

"Aku sudah tau, Keisha... Fino sudah ngasih tau semuanya ke aku," ujar Bastian seraya mengulum senyum. Dia tidak bisa menahan rasa bahagianya saat Fino mengatakan kalau Keisha mencintainya. Dia memang sudah sempat menduga hal itu dari reaksi Keisha saat dia peluk dan dia cium. Namun, dia tidak berani berharap lebih sebelum mendengar pernyataan itu dari bibir istrinya. Tapi apa yang Fino katakan tadi membuatnya merasa sangat senang.

"Mana ada! Itu gak benar!"

"Sayang... Maaf karena dulu aku gak pernah liat keberadaan kamu. Maaf karena aku gak tahu kalau ternyata kamu cinta sama aku. Dan maaf juga karena gara-gara aku kamu mutusin kuliah ke luar negeri. Maafin aku Keisha... Maaf karena sempat gak tau perasaan kamu ke aku dulu. Tapi sekarang aku mencintai kamu, Sayang. Aku sudah jadi milik kamu, dan begitu pula kamu juga udah jadi milik aku."

Keisha terdiam dalam pelukan Bastian karena dia tidak tahu harus melakukan apa. Dia merasa kesal pada Fino yang sudah mengatakan itu semua pada Bastian.

"Jadi bener kan kalau dulu kamu cinta sama aku?" tanya Bastian untuk sekedar memastikan. Dia bahkan mengubah posisi Keisha sehingga istrinya itu kini duduk di atas pangkuannya.

"Itu dulu kan? Sekarang bisa aja beda!" sahut keisha seraya memalingkan wajahnya.

"Tapi yang aku lihat masih sama aja. Kamu cinta sama aku, Keisha."

"Geer!"

Bastian terkekeh lalu mendekap Keisha ke dalam pelukannya. Dikecupnya puncak kepala istrinya itu dengan sayang. Dia sungguh merasa bahagia sekali hari ini.

Keisha's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang