**
Keisha hanya bisa menghela napas pasrah ketika Gio menceritakan yang sebenarnya pada keluarga mereka. Dia mengalihkan tatapannya ke arah lain agar tidak bersitatap dengan kedua orang tuanya. Dia merasa bersalah dan juga malu karena sudah memutuskan pergi jauh hanya karena patah hati pada Bastian yang saat itu bukan siapa-siapanya. Rasanya konyol sekali apa yang dilakukannya dulu itu.
"Itu benar Keisha? Jadi alasan kamu pergi kuliah di luar negeri cuma buat itu?" tanya Felix. Dia sempat tak habis pikir kalau ternyata alasan Keisha memutuskan pergi jauh dari mereka hanyalah karena laki-laki yang sekarang sudah jadi menantunya itu.
"Pantes aja kamu benci setengah mati sama Bastian. Eh ternyata kamu sakit hati gara-gara dia. Bisa-bisanya kamu patah hati hanya karena melihat Bastian sama wanita lain. Padahal kamu juga bukan siapa-siapa dia. Gak habis pikir Mama."
"Pa, Ma, stop ih! Jangan bikin Kei makin malu...," rengek Keisha salah tingkah. Sementara Bastian hanya tersenyum dan menggenggam tangan istrinya mesra.
"Kok aku bisa gak sadar ya Kei kalau kamu dulu suka sama Kak Bastian? Hebat juga kamu nutupin perasaan," ujar Zia menimpali. Padahal dulu mereka selalu bersama-sama. Dia pun sering curhat pada Keisha dan Keisha pun sama. Tapi rupanya Keisha bisa menutup rapat soal perasaannya itu.
"Emang sengaja."
"Gak Gio, gak Keisha, sama aja bucinnya. Benar-benar turunan papa kalian." Kayla mendengus kesal. Dulu dia sempat khawatir dan takut terjadi apa-apa pada Keisha. Tapi syukurlah kalau ternyata kekhawatirannya itu tidak terjadi. Hanya saja dia masih sedikit kesal karena bisa-bisanya Keisha pergi meninggalkan mereka hanya karena patah hati. Bahkan Keisha sama sekali tidak menceritakan hal itu padanya.
"Kayak Mama gak bucin aja ke Papa," sahut Gio tak terima.
"Mama gak bucin. Papa kalian aja tuh yang bucin ke mama."
"Masa sih? Papa nikah lagi baru tau rasa loh, Ma." Gio iseng dan berniat menggoda mamanya itu. Sedangkan Felix menatap Gio horor karena perkataan anaknya itu. Dia tidak ingin kalau tiba-tiba Kayla marah kepadanya.
"Ya silahkan aja kalau Papa kamu mau nikah lagi," sahut Kayla tenang.
"Beneran boleh?" Felix akhirnya bersuara ketika mendengar jawaban istrinya itu. Cukup heran mengingat bagaimana sang istri cemburu jika ada wanita lain yang mendekatinya.
"Iya.... Tapi siap-siap aja nerima surat dari pengadilan agama."
Felix langsung meneguk ludahnya kasar. Bercerai dari Kayla adalah hal yang tak pernah dia inginkan. Dia mencintai istrinya itu dari dulu hingga sekarang. Tak ada niatan sedikitpun untuk menikah lagi.
"Papa cuma becanda kok, Ma."
"Aku serius loh, Mas. Kalo kamu memang mau nikah lagi silahkan aja. Aku gak ngelarang."
"Enggak. Aku gak mau nikah lagi. Cukup kamu aja satu-satunya istri aku. Aku cinta sama kamu, Sayang... Lagian aku udah tua begini masa masih mau nikah lagi? Punya kamu aja aku udah bersyukur."
"Baguslah kalau sadar diri udah tua."
"Gio gak ikutan ya, Pa." Gio hanya terkekeh melihat kedua orang tuanya. Meskipun begitu dia tahu kalau mama dan papanya saling mencintai melebihi apapun.
"Gak ikutan apanya? Ini gara-gara kamu."
"Udah lanjut bahas Keisha lagi aja, Pa, Ma," kata Gio mengalihkan pembicaraan.
"Kok Kei lagi?" Keisha tak terima karena dia pikir sudah cukup membahas tentang masa lalu yang membuatnya malu.
"Habisnya kamu ada-ada aja. Patah hati sampai mutusin pergi. Kalau seandainya kamu ada apa-apa di sana gimana? Mana gak ada pulang pas liburan. Ditengokin juga gak mau dan ngeluarin bermacam-macam alasan."

KAMU SEDANG MEMBACA
Keisha's Secret
RomanceFollow dulu dan bacalah ceritaku selagi on going. karena setelah tamat akan segera dihapus sebagian part. Ini cerita tentang Keisha Elvaretta Ardiaz. Anak kedua dari pasangan Felix-Kayla. Awalnya Keisha dikenal sebagai gadis yang ceria dan menyena...