33

7.6K 665 36
                                    

Begitu tiba waktunya makan malam, Bastian mengajak Gio sekeluarga untuk makan bersama mereka. Saat ini mereka sudah berkumpul di meja makan dan sedang menyantap hidangan yang tadi dimasak Bik Ina.

"Ma, mau ayam..."

Keisha tersenyum saat melihat keponakannya yang begitu menggemaskan. Dia pun menoleh ke samping ketika merasakan tangannya digenggam sang suami.

"Nanti kita bikin yang kayak ponakan kamu itu juga. Yang banyak kalau perlu," bisik Bastian pelan agar hanya Keisha yang bisa mendengarnya. Dia hanya terkekeh saat melihat wajah Keisha yang tiba-tiba merona.

"Vian belum mau punya adik, Gi?" tanya Bastian mengingat anak sahabat serta iparnya itu sudah cukup besar.

"Kita udah mulai program anak lagi kok. Kalian juga lah. Siapa tau nanti Keisha bisa barengan hamilnya sama Zia. Kan seru tuh," ujar Gio tertawa. Sementara Zia hanya geleng-geleng kepala.

"Btw kalian ga nunda punya anak kan?"

"Enggak sih," jawab Bastian mewakili Keisha.

"Yaudah kita lomba kalau gitu. Siapa yang duluan bikin istri kita hamil itu pemenangnya. Hadiahnya boleh minta apapun dari yang kalah, gimana?" tawar Gio.

"Gio kamu apa-apaan sih? Masa kayak gitu aja dibikin lomba?"

"Ya gak papa lah sayang. Biar kita bisa tau siapa yang lebih tokcer antara aku sama Bastian."

Zia hanya bisa menghela napasnya mendengar ucapa Gio. Namun rupanya ternyata Bastian malah menyetujui usul Gio itu.

"Deal."

"Kamu juga apa-apaan setuju sama tawaran abang?'" tanya Keisha pada Bastian.

"Buat hiburan aja kok, Sayang. Biar kamu ga ada alasan nolak kalau aku ajakin begituan. Eh tapi kamu memang ga pernah nolak ya," ujar Bastian seraya mengedipkan mata nakal ke arah Keisha. Dia pun meringis saat merasakan cubitan tangan Keisha di pahanya.

"Adik abang yang katanya polos sekarang udah jadi mesum ya?" tanya Gio seraya terkekeh. Dia tak pernah menyangka kalau akhirnya Bastian berjodoh dengan Keisha. Padahal dulu mereka berdua biasa-biasa saja.

"Keisha mah dari dulu emang udah mesum kali. Cuma gak ada pelampiasan doang."

Keisha melototkan matanya begitu mendengar ucapan Zia. Dia tak habis pikir bisa-bisanya sahabat sekaligus kakak iparnya berbicara seperti itu.

"Hahaha cocok emang sama Bastian..."

Setelah selesai acara makan malam, Gio, Zia dan anaknya masih berada di rumah Bastian.  Gio tampak mengobrol dengan Bastian di ruang tengah. Sementara Zia dan Keisha masih ada di meja makan karena Vian masih ingin makan cemilan.

"Gimana rasanya nikah?"

"Gak gimana-gimana," sahut Keisha.

"Aku ikut bahagia buat kamu, Kei. Aku yakin kak Bastian bisa bahagiain kamu. Keliatan banget dia cinta sama kamu."

"Aamiin... Makasih, Zi."

"Semoga cepat punya anak juga ya... Soalnya kayaknya suami kamu itu udah ngebet banget. Sebelas dua belas lah ya sama abang kamu yang mesum itu. Apalagi mereka  udah bersahabat lama. Siapin diri aja ya, Kei. Kalau perlu minum vitamin takutnya kamu gak kuat wkwk," ujar Zia terkekeh. Dia senang rasanya bisa menggoda Keisha seperti itu.

"Enak aja!"

"Tapi mantep kan servisan dia Kei? Bisa bikin kamu lemes gak?"

Keisha mendengus kesal karena sepertinya Zia sedang balas dendam padanya. Dulu dia yang melontarkan pertanyaan-pertanyaan seputar hubungan sahabat dan abangnya itu. Dan kali ini rupanya gantian.

Keisha's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang