15

8.6K 765 64
                                    

Warning mengandung spoiler cerita Giozia. 🤣 Sampai sekarang masih belum bisa lanjut karena aku ga ada ngetik wkwk... Fokus ke Keisha aja dulu yang idenya ngalir wkwk

***

Keisha akhirnya sampai rumah juga setelah beberapa jam dalam perjalanan pulang dari villa dan sempat mampir ke studio untuk mengambil mobilnya. Dan kini saatnya dia bisa beristirahat di rumah. Apalagi besok dan lusa dia pun diberi waktu libur.

Dengan langkah pelan Keisha memasuki rumahnya. Dia mengernyitkan kening karena tidak melihat keberadaan mama dan adiknya di rumah tapi pintu depan malah tidak dikunci. Tak ingin terlalu memikirkannya, Keisha pun melanjutkan langkah kakinya menuju kamar.

"Ahhh... Ngh....."

Keisha dikejutkan dengan suara desahan mesum itu. Padahal baru semalam dia mendesah seperti itu saat Bastian meremas payu- buru-buru Keisha menggelengkan kepalanya untuk mengusir pikiran kotornya itu. Namun, suara desahan itu malah bertambah nyaring dan intens.

"Aakhh shit sayangh ini enak akhhh..."

Keisha menggelengkan kepalanya saat menyadari itu adalah suara desahan abangnya. Dan yang sebelumnya tadi jelas suara kakak iparnya. Tapi mengapa mereka ada di rumah ini kalau hanya untuk melakukan itu?

"Ahh ahhh fasterhh Giooh..."

"Iya sayanghh akhhh..."

Keisha bisa gila jika terus mendengar suara desahan seperti itu. Abangnya memang gila kalau sudah soal berhubungan suami istri dengan Zia sahabat sekaligus kakak iparnya itu. Dan yang lebih gilanya lagi mereka melakukannya di siang bolong seperti ini. Apalagi pintu kamar mereka pun tak tertutup dengan sempurna. Sehingga Keisha bisa melihat kalau abangnya dan Zia masih sama-sama memakai pakaian lengkap.

"Abang... Zia... Berisik!"

Keisha memutuskan untuk langsung masuk ke kamarnya saja. Dia bisa gila kalau terus-terusan mendengar suara itu. Sementara itu Gio sama sekali tidak merasa terganggu dengan protes yang dilakukan adiknya. Dia masih bergerak menghujam sang istri untuk mencapai kepuasan mereka masing-masing. Hingga setelah mereka sama-sama mengalami pelepasan, dia pun melepaskan penyatuannya dan membenarkan celananya lagi.

"Aku nemuin Keisha bentar ya...," ujar Gio seraya mengecup kening Zia mesra.

Zia hanya menganggukan kepalanya. Dia menurunkan lagi roknya yang tadi disingkap oleh Gio lantas masuk ke kamar mandi. Sementara itu Gio mengetuk pintu kamar Keisha.

"Masuk aja. Gak dikunci."

Gio pun memasuki kamar sang adik setelah mendapat izin dari yang punya kamar. Dia menaikan alisnya begitu melihat tatapan aneh Keisha padanya.

"Kok abang ke sini? Emangnya udah selesai?"

"Udahlah. Kalo belum abang masih di kamar."

"Kalian ngapain begituan siang-siang begini? Emang abang gak kerja? Terus juga kok kalian begituannya di sini? Gak di rumah kalian aja?" tanya Keisha beruntun.

"Satu-satu kalo nanya, Sayang. Ya emang kenapa kalau begituan siang? Lagian suami istri ini. Abang ke kantor tapi pulang gara-gara kangen Zia. Dan abang sama Zia dari semalam emang nginap di sini. Makanya Zia pun di sini," jelas Gio.

Gio mengacak rambut Keisha lalu mencium puncak kepala adiknya itu. Dia merindukan saat-saat dulu dia masih sering menghabiskan waktu bersama Keisha dan juga Zia. Tapi sekarang mereka sudah sama-sama sibuk. Gio sibuk dengan pekerjaan dan rumah tangganya sementara Keisha pun sibuk dengan karier modelnya.

Keisha's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang