Makan malam yang Bastian pikir akan menyenangkan dan lebih mengeratkan hubungan mereka ternyata tak sesuai dugaannya. Dia terlanjut curiga pada Keisha dan Fino yang dia dapati sedang mengobrol berdua. Karena setelah kedatangannya, istri dan sahabatnya itu sama-sama tidak mau memberitahu apa yang tadi mereka bicarakan. Dia pun jadi berpikiran ada sesuatu yang Keisha dan Fino sembunyikan darinya.
"Kamu ada hubungan apa sama Fino?" tanya Bastian saat mereka sudah sampai rumah dan ada di kamar.
"Ga ada hubungan apa-apa."
"Kamu bohong kan Keisha? Kalau ga ada apa-apa kenapa kalian berdua sama-sama gak ada yang mau jawab pertanyaan aku tadi?" tanya Bastian lagi. Dia cemburu melihat istrinya berbicara dengan laki-laki lain tanpa sepengetahuannya. Apalagi sepertinya memang ada yang Keisha sembunyikan darinya mengingat apa yang sempat dia curi dengar saat Keisha dan Fino berbicara tadi.
"Terserah kalau lo gak percaya!"
"Keisha, tatap mata aku!" Bastian memegangi pundak Keisha agar istrinya itu bisa menatap matanya. "Please jujur sama aku, Sayang."
"Gak ada apa-apa!" Keisha memalingkan wajahnya dari Bastian yang semakin membuat Bastian menatapnya aneh. Kalau benar tidak ada apa-apa harusnya Keisha bisa terbuka padanya.
"Apa jangan-jangan dugaan aku benar? Kalau Fino lah yang udah ngambil kegadisan kamu? Makanya tadi kalian membicarakan itu? Itu kan maksud pertanyaan dia ke kamu tadi?" tanya Bastian menyelidik. Dia hanya ingin Keisha jujur padanya. Itu saja.
"Kalau memang iya kenapa?" tanya Keisha menantang. Dia jengah karena Bastian masih saja membahas hal itu.
"Jadi benar dia?" Bastian mengepalkan tangannya. "Apa jangan-jangan selama ini kamu gak pernah mau aku sentuh lagi itu karena dia? Kamu cinta sama dia? Dan kamu pasti sudah diam-diam melakukannya sama dia di belakang aku kan?" tuduh Bastian. Dia sendiri tidak mengerti kenapa kata-kata sepeti itu bisa keluar dari mulutnya. Dia hanya berusaha meluapkan kekecewaan yang sedang menggerogoti perasaannya.
PLAKKK
Keisha langsung saja melayangkan tamparannya ke wajah Bastian. Dia marah dengan tuduhan Bastian itu. Bagaimana dia bisa melakukan hal itu kalau sehari-harinya saja hanya ke studio lalu pulang ke rumah. Di mana waktunya bisa untuk seperti itu. Dia tidak terima dengan perkataan Bastian itu.
Bastian yang ditampar Keisha pun tiba-tiba tersadar atas ucapannya barusan. Dia ingin menyentuh tangan Keisha namun istrinya itu menghindar.
"Jadi sehina itu pandangan lo ke gue?" tanya Keisha dengan tatapan kecewa.
"Keisha... Sayang... Maaf... Maksud aku gak gitu."
"Gue emang bukan perawan lagi saat nikah sama lo. Tapi bukan berarti gue wanita murahan yang bisa tidur sama laki-laki lain sementara gue udah nikah. Hanya karena gue gak bolehin lo nyentuh gue, lo jadi malah mikir kayak gitu? Oke fine. Mulai sekarang lo boleh sesuka hati nyentuh gue. Gue gak peduli! Biar lo puas dan menganggap gue beneran murahan!"
Bastian terbelalak saat Keisha malah membuka pakaiannya sendiri. Istrinya itu mulai menanggalkan satu per satu pakaian yang melekat di tubuhnya.
"Keisha... Maaf... Aku gak bermaksud bicara begitu." Bastian langsung menghampiri dan memeluk Keisha yang kembali ingin melepaskan dalamannya. Dia menyesal karena sudah berbicara seperti itu pada istrinya.
"Ngapain minta maaf? Yang lo bilang tadi bener kok. Jadi mending sekarang lo lakuin apa yang lo mau."
Bastian menggelengkan kepalanya masih sambil memeluk Keisha. "Enggak sayang... Maafin aku... Kamu pakai lagi ya..." Bastian meraih pakaian Keisha yang sudah jatuh di lantai dan berniat membantu memakaikan pakaian itu lagi namun ditepis oleh Keisha.

KAMU SEDANG MEMBACA
Keisha's Secret
RomanceFollow dulu dan bacalah ceritaku selagi on going. karena setelah tamat akan segera dihapus sebagian part. Ini cerita tentang Keisha Elvaretta Ardiaz. Anak kedua dari pasangan Felix-Kayla. Awalnya Keisha dikenal sebagai gadis yang ceria dan menyena...