"APA?"
Keisha terkesiap saat mendengar suara pekikan Bastian. Dia pun menghampiri sang suami yang sedang menerima telepon. Entah siapa yang menelepon dan apa yang mereka bicarakan Keisha tidak tau. Tapi dilihat dari wajah suaminya itu, tersirat kecemasan di sana.
"Ada apa, Mas?" tanya Keisha begitu Bastian selesai menerima teleponnya. Suaminya itu juga sudah meletakkan ponselnya ke tempat semula.
"Rian... Dia kecelakaan, Sayang..."
"Kok bisa? Ini bukan akal-akalan wanita itu aja kan?" tanya Keisha menyelidik. Bisa saja kecelakaan itu hanyalah bualan Monika untuk menjebak suaminya.
"Sepertinya enggak. Aku dengar suara sirene ambulance soalnya."
"Terus kamu mau ke sana?" tanya Keisha lagi. Dia tidak masalah kalau Bastian ingin menemui Rian. Yang menjadi masalah itu adalah kehadiran Monika. Apalagi jelas sekali kalau wanita itu sedang berusaha menghancurkan rumah tangganya, juga ingin merebut Bastian darinya.
"Aku ke sana kalau sama kamu."
"Yaudah kita ke sana, Mas," ujar Keisha akhirnya. Dia merasa kasihan juga pada Rian.
***
Keisha dan Bastian tiba di rumah sakit. Mereka langsung menuju ruang rawat Rian karena anak itu telah selesai ditangani. Begitu mereka sudah ada di ruang rawat itu, keduanya bisa melihat dahi Rian yang diperban dan wajahnya pun cukup pucat.
"Apa yang sebenarnya terjadi sama Rian?"
"Dia... Dia nekat melawan aku karena mau ketemu kamu, Bas. Dia ingin pergi ke rumah kamu meskipun sudah aku larang dan gak tau jalan. Dia kangen kamu, daddy-nya. Jadilah dia nekat dan gak sengaja ketabrak mobil."
"Astaga Monika! Kamu mikir gak sih apa yang sudah kamu lakukan? Kamu sudah mencelakakan dia."
"Aku begini juga karena kamu, Bas. Kalau aja kamu mengakui dia mungkin gak begini ceritanya," sahut Monika tak mau kalah. Bastian pun terdiam karenanya. Dia kembali teringat pembicaraannya bersama Fino dan Gio tadi. Dia khawatir kalau apa yang dikatakan Monika memang benar.
"Kenapa diam? Sadar kalau kamu salah?" sinis Monika.
"Cukup, Monika! Aku ke sini karena mau ketemu Rian. Bukan berdebat sama kamu."
"Daddy... Daddy..."
Hati Bastian terenyuh ketika mendengar panggilan itu. Hatinya tiba-tiba bergetar tanpa sebab yang jelas. Dia memang tidak tahu kebenaran yang sebenarnya, tapi entah kenapa saat melihat anak itu dia merasa iba.
"Rian sayang daddy..."
Bastian mendekat pada Rian. Dia menyentuh tangan mungil itu. Perasaannya semakin tak karuan begitu Rian menggenggam tangannya erat.
***
"Kamu kenapa sih, Mas? Dari tadi diam aja sambil melamun? Kamu kepikiran soal Rian?" tanya Keisha begitu mereka telah keluar dari ruang rawat Rian. Dari tadi Keisha sudah sangat penasaran pada suaminya itu. Apalagi hari ini Bastian memang terlihat aneh.
"Aku gak tau, Sayang... Aku bingung... Tiba-tiba aja perasaan aku jadi begini."
"Maksud kamu, Mas?" tanya Keisha tak mengerti. Dia menatap Bastian lekat menunggu penjelasannya.
"Saat ngeliat Rian yang kayak gitu, tanpa bisa dicegah perasaan aku gak tenang, Sayang... Aku mencemaskan dia. Aku seolah merasa sayang sama dia. Aku sendiri bingung ada apa dengan perasaan aku. Apalagi..."
Keisha cukup terkejut mendengarnya. Dia tidak menyangka kalau Bastian akan mengatakan hal itu. Apalagi mengingat suaminya itu tadi memang sempat menatap Rian lekat seraya bicara meskipun anak itu masih belum sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keisha's Secret
RomanceFollow dulu dan bacalah ceritaku selagi on going. karena setelah tamat akan segera dihapus sebagian part. Ini cerita tentang Keisha Elvaretta Ardiaz. Anak kedua dari pasangan Felix-Kayla. Awalnya Keisha dikenal sebagai gadis yang ceria dan menyena...