20

8.4K 796 85
                                    

Setelah merasa cukup mengelilingi pusat perbelanjaan, Bastian pun mengajak Keisha pulang. Tapi sebelum itu mereka mampir dulu di sebuah restoran untuk makan siang. Keisha pun hanya bisa menghela napas pasrah mengikuti Bastian memasuki restoran.

Bastian bahkan menarikkan kursi untuk Keisha duduk. Dia benar-benar memperlakukan wanitanya itu istimewa sehingga membuat beberapa wanita yang ada di restoran itu menjadi iri ketika melihatnya.

"Kamu mau pesan apa?" tanya Bastian lembut pada Keisha saat ada pelayan yang datang menghampiri mereka dengan membawa buku menu.

"Samain aja."

Bastian menganggukan kepalanya. Lalu dia pun menyebutkan pesanannya yang langsung dicatat oleh pelayan itu.

"Tunggu sebentar ya, Mbak. Mas," ujar pelayan itu seraya berlalu pergi meninggalkan Bastian bersama Keisha.

Setelah kepergian pelayan itu Bastian hanya memandangi Keisha dalam diam. Tak terasa sebentar lagi dia bisa menjadikan Keisha miliknya meskipun harus melalui kejadian seperti ini.

Mengingat soal orang yang menyebarkan video itu sampai sekarang belum ada yang mau mengaku. Makanya dia sengaja menyewa orang khusus untuk menyelidiki kasus ini. Dia benar-benar tidak menyangka bagaimana bisa ada orang yang merekam apa yang dilakukannya bersama Keisha pada malam itu.

"Apa mungkin gue lupa nutup pintu kamar saat gue dorong Keisha ke ranjang? Ya sepertinya begitu. Lalu siapa orang yang sudah merekam itu semua?"

"Permisi..."

Bastian tak sadar berapa lama dia melamun karena kini pelayan yang membawakan pesanan mereka sudah tiba. Dia pun mengucapkan terima kasih pada pelayan itu.

"Ayo makan...," ajak Bastian yang hanya diangguki Keisha. Mereka pun makan dalam diam dengan Bastian yang sering curi-curi pandang pada Keisha.

Keisha menyadari kalau Bastian sering meliriknya. Namun, dia pura-pura tak acuh dan tidak meladeni Bastian. Hingga kemudian dia bisa merasakan tangan Bastian menyentuh sudut bibirnya.

"Pelan-pelan, Sayang. Kebiasaan kamu makannya gak hati-hati," ujar Bastian lembut seraya menyapu sisa saus yang ada di ujung bibir Keisha. Dia hanya tersenyum melihat Keisha yang tiba-tiba terdiam karena perlakuannya itu.

"Thanks."

"No problem, lanjut lagi makannya."

Setelah sama-sama selesai makan, mereka pun memutuskan untuk langsung pulang saja. Kini mobil Bastian sudah tiba di depan rumah Keisha. Dia turun lebih dulu dari mobil hanya untuk membukakan pintu bagi Keisha. Lalu, mereka pun melangkah bersama memasuki kediaman Keisha.

"Kalian udah pulang?" tanya Kayla saat melihat kedatangan keduanya.

"Iya Ma." Keisha meletakkan paper bag yang ada di tangannya ke atas sofa. Dia bisa melihat Kayla yang menatapnya heran. Lalu dia pun hanya mengangkat bahunya acuh seraya menunjuk Bastian.

"Sepertinya saya langsung pulang aja tante, soalnya masih ada keperluan. Nanti saya mampir lagi," pamit Bastian. Dia meraih tangan Kayla untuk dia salami.

"Oh begitu, ya sudah. Keisha antar nak Bastian ke depan, Sayang."

Keisha mendengus namun dia tetap menurut dengan mengantarkan Bastian hingga ke depan rumah.

"Makasih ya kamu udah mau jalan-jalan sama aku hari ini," ujar Bastian yang hanya dibalas deheman oleh Keisha.

Bastian menatap lekat mata Keisha lalu mengelus pipi wanitanya itu. Tatapannya tertuju pada bibir mungil Keisha yang sudah pernah dia rasakan sebelumnya. Tiba-tiba saja keinginan untuk mengecup bibir itu muncul ke permukaan. Apalagi melihat Keisha yang tidak melakukan pergerakan apa-apa membuatnya semakin mempertipis jarak diantara mereka.

Keisha's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang