"Serius nih liburan ke pantai?!"
Agera melompat dari ranjangnya sangking tak percaya dengan berita yang baru disampaikan mami nya.
"Iya, kebetulan mami sama papi lagi ada waktu luang. Lagian kan jarang ya, kita liburan bareng?" jelas mami lebih lanjut
"Okedeh, hmm tapi gera boleh ajak agasa nggak, mi? "
Mami yang tadinya sedang merapikan pakaian Agera, beralih menatap Anak sematawayangnya.
"Buat apa?" tanya mami dingin
"Kasian Agasa, mi. Keluarganya kan kurang mampu, pasti jarang liburan. Jadi, boleh ya kita ajak Agasa? Agasa aja kok, keluarganya yang lain engga."
Agera memasang wajah memelasnya, sambil sesekali mengedip-ngedipkan mata.
"Yaudah terserah kamu!" jawab mami pasrah
"Yeyyy, maaci mami kuhh zeyengg!!" Agera memeluk erat maminya seolah maminya adalah guling
"Anak ini kok alay banget ya? Ngidam apa aku dulu?!" Bisik mami pelan, namun tetap bisa didengar oleh Agera.
•••
Agera berjalan santai sambil memainkan rambut ikalnya. Dia tidak sendirian, ada Agasa disampingnya.
"Eh Gas, kamu mau ikut liburan sama keluarga aku nggak?" ajak Agera
"Kemana? Tumben."
"Iyanih, ortu aku lagi senggang, jadi please ya mau yaaa please!!!"
Selama sehari, sudah dua kali Agera memasang wajah mengemisnya. Padahal, mulai besok Agera sudah menjadi anak SMA, tapi tingkahnya masih seperti anak umur 8 tahun.
"Nggak ah, kan itu liburan keluarga." tolak Agasa tak enak hati
"Hehh?? Ini siapa??" Agera melototi wajah Agasa hingga jarak antara wajah mereka cuma beberapa senti saja
"Apasih!" Agasa buang muka
"Haha lucu ya anaknya Pak Johnson."
Hening. Hingga mereka sampai di sebuah bangku taman komplek tempat mereka biasa menghabiskan waktu bersama.
"Jadi entar kalau aku pergi liburan, kamu ngapain dong?" Ternyata Agera masih belum puas dengan tolakan Agasa
"Rebahan." singkat pria itu
"Nggak bakal kangen emangnya sama aku?" goda Agera santai
Mereka berdua duduk di sebuah kursi panjang berwarna coklat dan putih.
"Geer lu upil badak!"
Agasa menjitak kepala Agera hingga memerah. Namun Agera hanya diam tak bersuara.
"Ehh kenapa Ra? Ehh sakit banget yaa? Coba sini aku liat"
Agasa yang polos, terlalu gampang ditipu oleh akting Agera.
"RASAIN NIHHHH!!"
Agera mencubit perut Agasa sampai-sampai Agasa tak bisa bergerak.
"Sakit banget gilaaa, nembus sampe ke paru-paru euy!!"
"Lebay banget sih, hadehh" Agera memutar malas bola matanya
"Bang Agasa, disuruh ibu pulang!" Bella berteriak dari seberang jalan, dengan boneka panda ditangannya
"Ooo iya bentar!" sahut Agasa
Agera menahan tangan kiri Agasa yang baru ingin beranjak.
"Pokoknya kalau nggak ikut, nggak temenan!" ancam Agera berbisik
KAMU SEDANG MEMBACA
DIANTARA DIMENSI (END)
Random"Hei, berapa banyak rahasia yang kamu sembunyikan dariku?" Wajah datar nya, sikap dingin nya, tatapan malas nya, di balik semua itu ada satu rahasia besar yang enggan ia bisikkan. Apapun itu, yang ku ingin hanya satu tuhan, tolong selalu tempat kan...