Zahra POV
Zahra sungguh merasa bosan, Real sedari pagi pergi dan berkata akan cepat kembali.
Namun sampai Zahra selesai melakukan banyak kegiatan Real tak kunjung pulang.
Sedari tadi Zahra terus menekan tombol remot menukar channel TV dengan acak.
Sungguh, ingin sekali Zahra berlari keluar mansion mewahnya itu, jika tidak ada puluhan pengawal terbaik Daddynya yang sedang bertugas.
"Aish, Real kemana sih? Katanya hanya sebentar," gerutu Zahra sambil melirik jam di dinding.
"Bang Wil juga, ini bahkan sudah hampir malam. Kenapa sekarang mereka suka sekali mengingkari janji," kesal Zahra melempar remote kearah lantai yang membuat beberapa maid terkejut dan berlari kearahnya.
Zahra bukanlah wanita yang pemarah, namun jika ada hal yang membuatnya tidak suka, dia akan berubah menjadi singa betina.
"Ada yang bisa saya bantu Non?" tanya salah satu maid.
Zahra menoleh kearahnya hendak menjawab, namun seketika dia mendapatkan ide dikepalanya.
"Hm iya, Za membutuhkan mu," ucap Zahra yang membuat sang maid bingung.
"Iya Nona, saya akan membantu. Apa itu Non?" tanya maid tersebut.
"Ayo kita bertukar pakaian," ucap Zahra yang membuat maid tersebut menggeleng tidak setuju.
"Maaf Nona, saya tidak bisa melakukannya. Saya akan dipecat jika melakukan itu," ujar maid jelas.
"Tidak, Za yang akan bertanggung jawab atasmu. Sudah ayo, Za tidak punya banyak waktu," ucap Zahra membawa maid itu untuk berganti pakaian dengannya.
Setelah selesai berganti pakaian dengan maid tersebut, Zahra membenarkan penampilannya agar terlihat sungguh seperti seorang maid.
Ketika keluar kamar mandi, sontak seluruh maid dirumah terkejut dengan keadaan Zahra.
Dia adalah maid tercantik yang pernah ada walau memakai baju kucel milik maidnya itu.
"Terima kasih, hm Za juga membutuhkan kantung sampah yang hendak dibuang keluar. Itu belum dibuang kan? Za akan membuangnya," jelas Zahra.
"Ah tidak perlu Non, Non tidak pantas melakukannya," ujar maid tadi.
"Tidak apa, Za hanya ingin melakukannya," ucap Zahra yang membuat para maid semakin bingung dengan tingkahnya hari ini.
Tanpa pikir panjang, mereka memberikan kantong sampah tersebut kepada Zahra dan Zahra pun berlalu keluar menuju halaman belakang.
Disinilah rintangannya, Zahra harus bisa mengelabui mereka agar tidak curiga jika itu dia.
Sekali lagi dia mengacak rambutnya sedikit berantakan, dan menempelkan kantung sampah itu agar membuat dirinya sedikit berbau sampah.
"Mau kemana kau?" tanya salah satu penjaga yang terus memicing karena hari sudah gelap.
"Membuang sampah," jawab Zahra santai.
Penjaga tersebut mengangguk setuju dan membiarkan Zahra lewat. Setelah keluar dari pagar, yang dilakukan Zahra adalah loncat-loncat kesenangan sambil melempar sampah itu ke tongnya.
Dia sangat senang karena para pengawal tidak mencurigainya sedikitpun.
Tanpa menoleh kearah pintu, Zahra langsung berlari dengan asal dan terus berlari hingga mansion besar milik keluarganya tak terlihat.
Zahra berhenti hanya sekedar untuk mengambil nafas dan melanjutkan perjalanannya dengan jalan kaki.
"Akhirnya, tapi badan Za jadi bau gini. Mana penampilan urakan lagi, entar Za dikira gembel gimana dong," gumam Zahra membenarkan tatanan rambutnya walau aroma tak sedap masih tercium di tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With You [COMPLETED]
Romancefollow Author sebelum membaca ^_^ ( Mengandung umpatan kasar Dan bahasa yang tidak baku! ) Seorang lelaki yang memiliki rasa dendam amat dalam terhadap penghancur keluarganya, hingga membuatnya tidak punya belas kasih terhadap semua orang yang meng...