Part 09 - Khawatir

291 68 1
                                    

Arga menutup mata mencoba untuk merilexkan tubuhnya, namun sedari tadi Zahra terus berbicara tanpa henti dan sesekali tertawa karena Daniel dan Jack yang bertengkar.

Arga tidak marah karena Zahra berisik, tapi marah karena Zahra tertawa bersama lelaki lain.

"Kalian bisa diam! Aku mencoba untuk istirahat," bentak Arga dengan wajah memerah membuat ketiganya kompak diam.

Mereka akan menuju rumah sakit untuk membawa Sina ke mansion mewah Arga.

Zahra yang sudah terbiasa dengan bentakkan Tuannya itu hanya mengelus dada, "kuat ya jantung, Za butuh kamu untuk bertahan hidup," gumamnya.

Sesampainya dirumah sakit, sangkin senangnya Zahra sampai berlari kecil tidak sabar ingin bertemu Sina.

Dia sangat ingin berterima kasih dengan wanita yang mempertaruhkan nyawa hanya untuknya.

"Jangan berlari," ucap Arga membuat Zahra berhenti dan menampilkan gigi ratanya.

Arga menuju lift karena Juan sudah memberitahu diruangan mana Sina dirawat.

"Tuan, Mbak Sina dirawat diruangan mana?" tanyanya yang tidak digubris oleh Arga.

Zahra menghela nafas heran, sangat cepat mood Arga dapat berubah.

Sampai didepan ruangan, Zahra kembali berlari kecil sambil berteriak memanggil Sina, "Mbak Sinaaaaa."

Hap, Zahra memeluk Sina erat hingga dia sulit bernafas.

"Za-za le-lepas in-ni Mbak-k ga bisa berna-fasss."

Zahra melepas pelukannya tersenyum manis menatap Sina. Sina merindukan Zahra, gadis cantik yang baik hati.

Walau sekarang Sina harus ekstra sabar, karena ternyata Zahra anak yang hiperaktif.

"Mbak sudah baikan? Apa masih sakit? Za tidak tau jika Mbak tidak menghalangi itu mungkin Za tidak dapat bertemu dengan Daddy lagi. Terima kasih Mbak, terima kasih banyak," ucapnya sambil menangis.

"Hei sudah, aku sudah baik-baik saja bukan. Aku sudah berjanji akan mengeluarkanmu dari tempat hina itu. Dan bahkan itu juga melepaskanku dari Mira sang medusa itu," kata Sina sambil memeluk Zahra mengusap punggungnya sayang.

Arga sedari tadi hanya diam menyaksikan drama Zahra dan Sina, Sina yang baru menyadari adanya Arga langsung melepaskan Zahra dan bersembunyi di balik tubuh Zahra.

Sina sering mendengar betapa kejamnya seorang Mr.Baureksa.

"Ih Mbak ga papa tau, Tuan itu baik," ucap Zahra memukul lengan Sina gemas.

"Selamat malam Tuan," sapanya yang dibalas anggukan seadanya oleh Arga.

"Tuan berbaring saja, lanjutkan istirahatmu yang tertunda tadi. Za tidak akan berisik," kata Zahra.

"Baiklah," ucap Arga berbaring disofa dan menutup matanya dengan lengan.

Sina sampai menganga, disaat dia menyapa Arga tidak mengeluarkan bahkan satu huruf pun, tapi pada saat Zahra berbicara dengan patuhnya Arga menurut dan menjawab Zahra dengan suara yang lembut. Sina menarik ujung baju Zahra untuk mendekat.

"Ada apa Mbak?" tanyanya sambil berbisik takut Tuannya akan marah lagi.

"Bagaimana bisa dia menurut patuh padamu?"

"Bukankah Mbak yang menyuruh Za untuk merayunya, dan lihatlah Za berhasil," goda Zahra membuat Sina gemas mencubit pipi tembamnya.

"Kau sangat pandai menjawabku heh," ucap Sina membuat Zahra meringis sakit.

Stuck With You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang