Part 38 - Raga dan Zura

210 49 5
                                    

Bintangnya jangan lupa di klik ya guys! Komennya juga boleh untuk lebih membangun cerita ini. Terima kasih..
.
.
.
.
.

Argani Devrialis Baureksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Argani Devrialis Baureksa

Happy Reading
♥♥♥


"Za Mbak dipipisin Raga, Huaaaaaa," pekik Sina menunjukkan bajunya yang basah.

Zahra terkikik geli dan kembali fokus pada Zura putrinya yang sedang menyusu, "diam Mbak, Zura mau tidur ini. Nanti kalo nangis Mbak gaakan tanggung jawab," sinis Zahra menatap Sina yang menyengir padanya.

Raga dan Zura beranjak memasuki bulan ke tujuh. Dengan segala perubahan yang mereka tunjukkan menambah kelucuan dan kegemasan mereka.

Seperti bayi pada umumnya, Zura lebih banyak menangis dan sangat tidak bisa berjauhan dengan Zahra.

Lain dengan Raga yang biasa saja dan justru terkesan cuek dan acuh dengan siapapun termasuk Zahra.

Zivara dan Sina melarang keras Zahra untuk membantu mereka. Zahra hanya disuruh fokus menjaga kedua anaknya yang semakin aktif perkembangannya.

Awalnya Zahra masih kaku dan bahkan takut jika terjadi sesuatu pada anaknya.

Namun lambat laun karena naluri seorang ibu juga, Zahra mulai terbiasa dengan tugasnya saat ini.

Mulai dari memandikan si kembar, memakaikan popok, memberi asi secara bergantian dan menenangkan mereka jika keduanya mendadak menangis bersamaan. Tentu pelakunya Aunty kesayangan mereka

"Gantian si Raga Za, udah Mbak ganti tuh popoknya," ujar Sina.

Zahra meletakkan Zura dan mengambil alih Raga digendongannya, "popok Raga doang, baju Mbak ga tuh," ledek Zahra.

"Nanti ajalah sekalian mau nyuci juga," balas Sina.

"Jorok ih Mbak, bau pesing tau," ujar Zahra.

"Gadak yang nyium juga Za, udahlah lama-lama baku hantam kita ujungnya. Mbak mau nyuci dulu, nanti kamu jemurin ya Za. Mbak mau langsung ke pasar," ujar Sina dibalas anggukan Zahra.

Zahra hanya kebagian tugas ringan, seperti mengurus dapur termasuk memasak, membersihkan rumah itupun dibantu Zivara dan menjemur pakaian.

Tidak ada tugas menyetrika, mereka bahkan hidup tanpa listrik.

"Ini ibu bawa sayur kates Za, nanti kamu rebus ya terus makan. Biar lancar asinya, lihat tuh Raga keras banget nyusunya," ujar Zivara datang membawa daun kates untuk Zahra.

Stuck With You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang