Part 59 - Tidak Akan Kembali?

205 43 1
                                    

Bintangnya jangan lupa di klik ya guys! Terima kasih..
.
.
.
.
.


Argani Devrialis Baureksa


Listen before i go ♪♪

Yang versi Billie Elish enak

Cover versi Alexandra potrat juga enak

Menemani part iniBagi yang tidak bisa sambil mendengar lagu, ya cukup di hayati aja setiap line nya :)

Happy Reading
♥♥♥






Lima bulan kemudian...

Zahra mengusap perut besarnya sambil duduk di depan taman yang sangat luas.

Ansel sungguh mewujudkan istana impian Zahra setelah mengetahuinya dari Aiden.

Hari-hari Zahra hanya dilewati dengan duduk diam dan termangu, membayangkan keadaan si kembarnya.

Zahra berharap tidak akan ada lagi air mata yang menggenang di wajah keluarganya. Mereka berhak bahagia.

"Aku sudah mendapatkannya, sedikit sulit mencari kelapa muda di Swiss," ujar Ansel menyerahkan kelapa muda pada Zahra yang sedang mengidam dan duduk di sampingnya.

"Terima kasih," ujar Zahra tulus.

Zahra sungguh di perlakukan dengan baik oleh Ansel, Ansel benar-benar menunjukkan rasa cintanya pada Zahra.

Zahra yang lelah, hanya menerima semua takdir yang sudah Tuhan gariskan untuknya.

"Lima bulan, apa sudah ada sedikit rasa untukku Za?"

Zahra menoleh, "sampai mati pun aku tidak akan pernah bisa mencintai mu,"

Ansel menghela nafas dan menyandarkan punggungnya, "kau benar, tidak mungkin kau bisa mencintaku. Tapi bisakah, kau belajar untuk menerima diriku menjadi bagian dalam hidupmu?"

Zahra menatap serius Ansel, "beri aku alasan untuk menerima orang yang sudah merenggut semua dari hidupku menjadi bagian penting dalam diriku, orang yang sudah menjadikan hidupku sebagai mimpi buruk, dan orang yang membiarkan ku hidup dalam rasa sakit. Ansel, berikan aku alasan agar aku menerima semuanya," lirih Zahra.

Zahra terisak, "aku sungguh lelah, jika kau tidak ingin membunuhku. Biarkan aku bunuh diriku sendiri," lanjut Zahra.

Ansel mengerang, "apa penyelesaian masalah dalam pikiranmu hanya dengan mati? Apa dengan mati kau akan tenang, oh ayolah. Jika iya, sudah lama aku membunuh diriku sendiri," ujar Ansel.

Ansel menggusar rambutnya, "berhenti untuk membahas soal kematian, habiskan kelapa mu. Setelah itu, kembali ke kamar istirahat," ujar Ansel setelah menyematkan jasnya di pundak Zahra dan pergi.

Zahra berjalan ingin kembali ke kamarnya, Zahra tidak melihat Ansel sejak tadi.

Zahra memegang jas Ansel di lengannya dan mendekati seorang maid.

"Kau lihat Ansel?"

Maid tersebut menggeleng, "tidak Nyonya, sejak masuk ke dalam kamar nya, Tuan tidak keluar hingga sekarang,"

Stuck With You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang