Part 47 - Pembuktian

186 38 1
                                    

Bintangnya jangan lupa di klik ya guys! Komennya juga boleh untuk lebih membangun cerita ini. Terima kasih..
.
.
.
.
.

Argani Devrialis Baureksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Argani Devrialis Baureksa

Happy Reading
♥♥♥



Persiapan sekolah si kembar dengan matang dilakukan Arga termasuk pengawalan dan penjagaan terhadap si kembar.

Real sang paman sudah mengamankan seluruh cctv di area TK tersebut agar Arga dapat memantau keadaan anaknya.

"Mama bandonya cantik yang ini atau ini," ujar Zura yang sudah menggunakan seragam dan membawa dua bando pilihannya.

Zahra mengelap lengannya yang basah, "pakai yang merah aja cantik," ujar Zahra merapikan rambut Zura dan memakaikan bando beraksen bunga mawar.

"Sudah ayo habiskan sarapannya," ujar Zahra membawa Zura duduk di kursinya.

Raga datang dengan Arga dibelakangnya. Raga sibuk dengan tas dan botol minum baru yang menggantung di lehernya.

Zahra tersenyum senang melihat kedua anaknya menggunakan seragam yang sedari kecil menjadi impiannya. Zahra sangat ingin belajar dan memiliki banyak teman.

"Mau lihat Zura perkenalan diri tidak, Zura sudah belajar dengan Mama," celetuk Zura menyadarkan Zahra.

"Coba Papa lihat," sahut Arga mengusap mulutnya.

Zura berdiri di bangkunya dan berdeham keras membuat Daniel tersenyum geli saat Zura menyempatkan diri untuk mengibaskan rambut indahnya.

"Hai, perkenalkan nama saya Princess Zura Geovani Baureksa. Salam kenal, semoga kita bisa berteman baik ya," ujar Zura dengan senyum manis dan lambaian tangan mungilnya yang membuat Zura terlihat cantik dan menggemaskan dalam satu waktu.

Zahra dan Daniel tepuk tangan dan mengangkat kedua jempol mereka kearah Zura yang tersenyum malu. Arga menutup wajahnya dengan Raga yang memasang wajah kesalnya.

"Papa dan Raga kenapa? Tidak bagus ya," ujar Zura memilin jarinya.

"Tidak," kompak Arga dan Raga.

"Apaan sih kalian, itu bagus tau," sengit Zahra saat Zura memasang wajah sedihnya.

Arga berdecak, "tidak perlu mengumbar senyum seperti itu. Biasa saja kan bisa, Raga contohkan," titah Arga.

Raga berdiri, "hai, nama saya Prince Raga Geovano Baureksa salam kenal," ujar Raga tanpa ekspresi persis seperti wajah Arga. Arga memberi dua jempol pada Raga.

Zahra berdecih, "senyum itu lambang ramah, masa anak perempuan disuruh datar kayak kalian. Pokoknya Zura seperti tadi ya sayang, cantik kok ya kan Kak Daniel," ujar Zahra berpindah tempat duduk dan memangku putrinya yang bersedih.

Stuck With You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang