follow Author sebelum membaca ^_^
( Mengandung umpatan kasar Dan bahasa yang tidak baku! )
Seorang lelaki yang memiliki rasa dendam amat dalam terhadap penghancur keluarganya, hingga membuatnya tidak punya belas kasih terhadap semua orang yang meng...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ArganiDevrialisBaureksa
Happy Reading ♥♥♥
Rayhan dan Zahra kembali masuk ballroom saat Rayhan sudah memastikan penampilan Zahra kembali normal.
Mereka berjalan seperti sepasang kekasih yang terus menebar senyum kebahagiaan. Tidak lupa Rayhan menyapa kolega dan temannya.
"Bang Ray Za bersama Mbak Sina ya," bisiknya diangguki oleh Rayhan.
Zahra berjalan melewati meja Arga. Betapa terkejutnya Zahra melihat lengan Arga yang memegang gelas wine berdarah.
Dia sangat ingin mendekat namun Sina terus memanggilnya.
"Zahra lihat kesini kan ya tadi?" tanya Azka.
"Tingkat alkohol lo udah tinggi tuh Ka," sahut Juan.
"Sembarangan lo, Arga yang galau kenapa gue yang mabok," balas Azka.
"Hentikan Tuan, kau sudah minum terlalu banyak," ucap Daniel.
"Berisik," ucap Arga.
Dia tidak akan mudah tumbang, meski sudah hampir dua botol dia habiskan sedari tadi.
Sina berjalan sedikit menarik Zahra keujung dimana tidak akan ada orang yang mendengar pembicaraan mereka.
"Za kau baik-baik sajakan?" tanya Sina.
"Iya Mbak Za baik," balasnya.
Sina memegang lengan Zahra dan tidak menemukan cincin pertunangannya.
"Kau gila, membuang cincin itu sembarangan. Jika Daddy mu tahu ini kau akan kena masalah," kesal Sina.
"Tenang Mbak, yang melepaskan juga Bang Ray. Dia bahkan juga membuang cincin itu bersamaan dengan cincinnya," jawab Zahra membuat Sina menghela nafas tenang.
"Mbak, tadi Za lihat tangan Tuan berdarah. Za sangat ingin mengobatinya Mbak, Tuan sedari tadi tidak mengangkat wajahnya untuk sekedar menatap Za."
"Kau pikir siapa yang sanggup menatap wanita yang dia cintai justru akan menikah dengan orang lain. Bukan cuma kau yang menelan kenyataan pahit, tapi Arga juga," balas Sina.
"Lalu Za harus apa Mbak, Za sangat ingin berbicara dengan Tuan," lirihnya.
Zahra menjentikkan jarinya dan mengepalkan tanganya keatas.
"Doakan Za ya Mbak," ucapnya.
Zahra meninggalkan Sina yang tercengang.
"Itu anak serius mau jalan sendiri, apa yang dipikirkannya," kesal Sina.
![Stuck With You [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/234876572-64-k135774.jpg)