Part 55 - Don't Be a Monster

155 43 0
                                    

Bintangnya jangan lupa di klik ya guys! Komennya juga boleh untuk lebih membangun cerita ini. Terima kasih..
.
.
.
.
.

Argani Devrialis Baureksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Argani Devrialis Baureksa

Happy Reading
♥♥♥







Satu jam sudah Zahra duduk di depan meja riasnya. Arga mengerut kening melihat kelakuan istrinya itu. Zahra melakukan banyak gaya dengan wajahnya.

Mulai dari menggembungkan pipi, menepuk wajah, mencubit pipi, menekan pipinya hingga bibirnya maju ke depan. Dan sesekali Zahra memiringkan kepala seperti sedang berpikir keras.

Arga berdeham kecil dan kembali fokus pada ponselnya saat Zahra menatapnya dari cermin. Firasat Arga tidak baik saat ini, sesuatu yang mengerikan akan terjadi padanya.

Memilih jalan aman, Arga bangkit dan mengantungi ponselnya tanpa menoleh ke Zahra yang masih setia di depan cermin. Baru beberapa langkah Arga mendesah di tempat.

"Mas,"

Arga berbalik dan tersenyum tipis, "ya,"

Zahra menatap Arga dengan tatapan melas, "Za gendutan ya?"

Boom!

Siapapun tolong Arga sekarang, panggil polisi, ambulance, pemadam kebakaran, bala tentara, atau pasukan perang negara tolong bantu Arga menjawab pertanyaan keramat itu. Arga menggaruk tengkuknya, tidak tahu harus menjawab apa.

Arga seperti berada didalam lubang yang memiliki dua jalur, satu jalur membawanya kedalam sarang singa dan satu jalur membawanya menuju sarang harimau.

Memilih artinya menjebak diri sendiri dalam bahaya, diam juga berarti menerima bahaya apapun yang datang.

Arga sungguh dalam akhir perjalan hidupnya, "sayang kamu itu hm ga gendut. Tapi,"

Zahra berdecak, "tuhkan Za gendut, tau ah Za ga mau makan. Za mau diet!"

Arga menghela nafas sambil mendekati Zahra, "sayang kamu gimana pun tetap cantik kok,"

"Zahra cantik dari lahir Mas, tapi Za ga suka kalau gendut," rengek Zahra menggesek kedua kakinya.

Arga berjongkok mencium perut Zahra dan menggenggam kedua lengan istrinya, "kenapa emang kalau kamu gendut? Ada larangan kalau perempuan ga boleh gendut,"

Zahra memukul pundak Arga, "nanti Mas cari yang langsing lagi, Za ga suka pokoknya Za ga mau makan sampai kurus," ujar Zahra mengepalkan kedua lengannya keatas.

"Loh ga bisa gitu dong, anak kita ini makan apa," Arga mengusap perut Zahra.

"Ya Mas kasih makan lah, udah besarkan? Pikir sendiri, pokoknya Za ga mau makan," putus Zahra keluar kamar sambil menghentakkan kakinya.

Stuck With You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang