Part 50 - Warning!

209 41 1
                                    

Bintangnya jangan lupa di klik ya guys! Komennya juga boleh untuk lebih membangun cerita ini. Terima kasih..
.
.
.
.
.

Argani Devrialis Baureksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Argani Devrialis Baureksa

Happy Reading
♥♥♥


Arga membuka setelannya menyisakan kemeja hitam yang melekat dengan indah di tubuhnya.

Seringai Arga terbit melihat lima korban barunya terduduk lemas setelah mendapatkan banyak pukulan oleh pengawal Arga juga Daniel.

Daniel meninggalkan Arga yang mengibaskan lengan menyuruh semuanya pergi.

"Kalian punya usul? Kata apa yang cocok untuk menggambarkan rasa muak terhadap sesuatu,"

Mereka kompak menggeleng takut menunduk dalam tidak berani menatap Arga.

Langkah kaki Arga saja mampu memperlambat detak jantung mereka.

"Tidak ingin membuka mulut? Perlu aku bantu,"

Arga menjambak salah satu dari mereka dan mengoyak kasar mulutnya yang dipaksa menganga.

Empat lainnya berusaha melepaskan ikatan mereka.

"Masih tidak ingin membuka mulut? Ingin lagi maybe,"

Arga mencongkel sebelah mata pria itu. Mengiris lambat daun telinganya.

Menyucuk kedua lubang hidungnya hingga pisau Arga menembus hidung yang sudah penuh dengan darah itu.

"CUKUP! aku akan memberitahu siapa yang menyuruh kami," pekik salah satu dari mereka yang sudah memuntahkan asal isi perutnya.

Arga melepaskan pria itu, berdiri bersedekap dada menatap kelimanya tajam.

"Ansel, dia menyuruh kami untuk membunuh salah satu anakmu untuk memberi peringatan padamu,"

Arga menggertakan giginya. Ansel sudah mulai menunjukkan taringnya, namun Arga belum juga mengetahui siapa dirinya.

"Dimana dia sekarang?"

Kelimanya bungkam membuat Arga semakin geram. Arga mencekik yang lainnya, menyucuk lehernya dalam dan memutar pisaunya yang membuat wajah pria itu merah padam menahan rasa sakit yang tidak terkira.

"KAMI TIDAK PERNAH MELIHATNYA DIA MENGANCAM KAMI DAN MENGATAKAN INGIN MENGHABISI SELURUH KELUARGA KAMI, kami hanya ingin menjaga keluarga kami," lirih yang lainnya.

Gerakan Arga terhenti, tatapan nyalangnya dia lontarkan kepada pria itu.

"Menjaga keluargamu, namun merusak keluargaku? You in the wrong way, yang harus kau tau aku tidak pernah menerima alasan apapun. Baureksa tidak memiliki hati nurani," seringainya.

Stuck With You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang