Part 07 - Tinggal Bersama

298 64 2
                                    

Siluet cahaya membangunkan Zahra. Betapa terkejutnya dia, ketika melihat sepuluh orang maid berdiri menunggunya bangun.

"Selamat pagi Mrs.Baureksa," sapa mereka kompak sontak membuat Zahra panik.

"E-eh Za bukan Mrs.Baureksa ataupun Nyonya kalian. Kalian tidak perlu seperti ini," ucap Zahra merasa tidak enak.

"Tidak apa Nyonya, Tuan langsung yang menyuruh kami untuk mengurus seluruh kebutuhan Nyonya," ucap maid tersebut dengan senyum ramahnya.

Zahra tidak habis pikir, kenapa tuan menyeramkan itu memperlakukannya seperti ini.

Dia sudah banyak belajar dari kejadian kemarin, dia tidak akan mudah terpengaruh oleh orang yang baru dikenalnya.

"Hm, dimana Tuan Baureksa?" tanya Zahra celingukan.

"Tuan sedang ada urusan Nyonya, dan biasanya tidak suka diganggu," jawab mereka membuat Zahra mengingat kejadian dimana dia hampir kehilangan akal karena tuan mengerika itu.

Zahra menggeleng kepalanya untuk mengusir ingatan itu, "Nyonya baik-baik saja?" tanya maid.

"Ah iya, Za baik. Sudah kalian kembali saja bekerja, Za dapat melakukan segalanya sendiri," lanjut Zahra.

"Tugas kami adalah mengurus keperluan Nyonya, jika kami membiarkan Nyonya melakukannya sendiri, kami akan dipecat Nya," ucap maid tersebut membuat yang lain tertunduk lemas.

Zahra yang melihat itu jadi mengingat nasib maidnya sekarang, bagaimana keadaannya? Apakah Daddynya melakukan sesuatu terhadap maid tersebut?

"Tidak apa, Za yang akan menanggung resikonya nanti. Kalian bisa keluar sekarang."

Para maid sedikit membungkuk untuk memberi hormat dan berjalan meninggalkan Zahra.

Zahra pun bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan wajahnya yang masih memakai riasan.

"Pakai baju apa dong? Inikan kamar si Tuan itu, berarti yang ada baju cowok. Masa iya Za pakai baju Tuan menyeramkan itu, bisa-bisa kepala Za dipenggal lagi ihh," Zahra bergidik ngeri membayangkannya.

Zahra masih mundar-mandir memutuskan akan memakai apa, belum memiliki keputusan, Arga masuk kedalam kamar. Zahra mematung saling bertatapan dengan Arga.

Satu

Dua

Tiga

"Kyaaaaaa," Bruk.

Zahra melemparkan bantal tepat kearah wajah Arga. Arga mengerang kesal dan membuang bantalnya sembarang arah.

Zahra menutup bagian dada dan pahanya dengan menyilangkan tangannya.

"Apa yang Tuan lakukan?" tanya Zahra.

"Ini kamarku, aku masih perlu menjawab pertanyaanmu," ketus Arga.

"Tuan kan bisa mengetuk pintu dahulu," ucap Zahra yang tidak dihiraukan Arga.

Arga melepas setelannya dan menatap Zahra yang masih berdiri mematung.

"Kau memang hobi berdiri mematung seperti itu?" ucap Arga berbalik sambil membuka kancing kemejanya yang langsung menampilkan abs perutnya.

Kenapa bagus sih badannya, kaya di drama yang Za tonton. Jadi keliatan tambah ganteng kan, huhu Za ga kuat, Batin Zahra.

Arga yang sudah melepas kemejanya, mendekat kearah Zahra yang membuatnya terus mundur hingga terhimpit oleh dinding.

Arga mengukung pergerakan Zahra dengan kedua tangannya berada disamping kepala Zahra.

Stuck With You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang