Part 15 - Semakin Sakit

255 50 6
                                    

Holla, vote lebih dulu don't forget!
.
.
.
.
.

Holla, vote lebih dulu don't forget!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Argani Devrialis Baureksa

Happy Reading
♥♥♥

Setelah mengetahui itu, Zahra berubah menjadi pendiam. Dia bahkan tidak menghiraukan siapapaun yang mencoba bercanda dengannya.

Rayhan menatap cemas Zahra yang semakin hari semakin menyedihkan.

Apapun yang akan dilakukannya, Rayhan yang turun tangan untuk mengurusnya.

Bahkan dia tidak memperdulikan Sina yang sudah menjadi tempat ceritanya selama ini. Bagi Zahra, sekarang dia tidak butuh apapun.

"Za kamu marah ya sama Real karena hari itu Real ngambek sama kamu? Jangan marah dong Za, nanti siapa lagi temen Real," bujuk Real menggoyang tubuh Zahra.

"Za tidak marah Real," sahut Zahra.

Real menelisik Zahra dengan memicingkan matanya, Zahra pun ikutan memicingkan matanya.

"Za kau itu, sedang jatuh cinta ya," celetuk Real membuat Zahra gelagapan.

"Apasih Real! Gajelas kamutuh," sentak Zahra.

"Gitu dong baru Zahranya Real, ngegas," ucap Real sambil tertawa cekikikan mengecup sekilas pipi Zahra.

Rayhan datang membawa biskuit dan susu untuk Zahra.

"Minggir," usir Rayhan.

Real mencibik kesal dan meninggalkan mereka.

"Terima kasih Bang Ray," ucap Zahra dibalas senyuman oleh Rayhan.

"Za," panggil Rayhan.

"Iya," sahutnya.

"Apa Za sungguh sedang jatuh cinta dengan seseorang?" tanya Rayhan membuat Zahra tersedak saat meminum susunya.

"Za baik-baik saja?" Rayhan menepuk pelan pundak Zahra untuk melegakannya.

"Za gapapa Bang Ray, kenapa Bang Ray bertanya seperti itu?"

"Jangan balas dengan pertanyaan Queen," balas Rayhan.

Jika sudah begitu, Zahra harus menjelaskan seluruhnya tanpa ada yang ditutupi.

Zahra menghela nafasnya pelan, "sewaktu Za pergi hari itu, Za bertemu dengan seorang lelaki. Dia mungkin seumuran dengan Bang Wil, dia terlihat menyeramkan jika dari luar. Tapi dialah yang menjaga dan merawat Za selama itu, dia bahkan memperlakukan Za dengan baik," jelas Zahra sambil tersenyum menatap lurus kedepan.

"Saat pertama kali Za memasak untuknya, setelah itu dia tidak akan makan masakan siapapun kecuali masakan Za," sambung Zahra menitikkan air matanya.

Stuck With You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang