Part 40 - Bingung

219 42 0
                                    

Bintangnya jangan lupa di klik ya guys! Komennya juga boleh untuk lebih membangun cerita ini. Terima kasih..
.
.
.
.
.

Argani Devrialis Baureksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Argani Devrialis Baureksa

Happy Reading
♥♥♥




Arga mengangkat tubuh Zahra yang terbilang lebih kurus dari sebelumnya. Arga membaringkan Zahra yang wajahnya sudah memucat.

Raga datang membawa semangkuk air hangat dan kain yang dibawa Zura. Mereka duduk mengitari Zahra.

"Mama emang sering begini sudah lama, Aunty Sina selalu melarang Mama untuk melakukan hal berat karena Mama tidak bisa terlalu lelah Mama akan pingsan," jelas Raga segugukan meresa bersalah telah menyakiti hati Zahra mamanya.

Zura dengan tangan kecilnya mengompres kening Zahra yang suhunya sudah memanas.

Bibir pucat Zahra di cium berulang kali oleh Zura yang juga menangis. Zura juga merasa bersalah telah menyakiti Mamanya.

"Tuan, tidak ingin memanggil dokter?" bisik Daniel.

Arga menoleh, "tidak perlu, Zahra pasti akan segera bangun. Dan lagi, turunkan barang yang kita bawa. Aku yakin anak-anak dan Zahra belum makan."

Daniel mengangguk dan beranjak di temani yang lainnya hanya menyisakan Arga dan Real yang menatap iba Zahra.

"Mama bangun, maafkan Raga," lirih Raga membuka ikatan rambut Zahra dan membiarkannya terurai.

Raga mengusap air matanya, "Zura disini saja ya jaga Mama. Raga mau pergi ke pasar," ujar Raga.

Zura menggeleng, "Mama ga pernah kasih izin kalau kita pergi sendirian. Raga ga boleh pergi kalo sendiri."

Real mencelos mendengar penuturan Zura, dia mengusir Zahra dalam keadaan sendirian.

Dia bahkan membiarkan Zahra menumpahkan air mata tanpa pundaknya.

Daniel yang sedang menyiapkan barang-barang di mobil nya dan mobil Arga menoleh kaget melihat siapa yang datang.

Meski badannya sudah terlihat begitu rapuh, Daniel yakin siapa orang itu.

Zivara yang baru pulang dari hasil memanen ubi di ladang kecilnya tersenyum senang dengan membawa sendal baru untuk cucunya Zura.

Stuck With You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang