Part 60 - Sad or Happy Ending

359 47 15
                                    

Terima kasih untuk yang terus pantengin dan bantu share, this is the last part :(

Jangan sedih, cukup aku aja :)

Vote tetap dibutuhkan, untuk yang ga terima sama ending nya, Author mohon maaf lahir dan batin!
.
.
.
.
.

Vote tetap dibutuhkan, untuk yang ga terima sama ending nya, Author mohon maaf lahir dan batin!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Argani Devrialis Baureksa

Happy Reading
♥♥♥










Daniel masuk ke dalam kamar Zahra dan menangis berlutut di depan Zahra yang tertidur pulas.

Daniel merasa tidak bisa melakukan tugasnya dengan baik.

"Kak Daniel," ujar Zahra membelalakan matanya saat melihat Daniel yang babak belur.

Zahra terbangun saat mendengar isakan seseorang yang sangat dekat dengannya.

"Maafkan aku Nyonya, aku sudah berusaha meyakinkan mereka. Mereka benar-benar membenci kita, mereka tidak akan datang untuk mejemputmu," ujar Daniel menundukkan kepalanya dalam.

Zahra duduk dan menurunkan kakinya, lengan Zahra terulur mengusap punggung Daniel.

"Za juga tidak meminta untuk mereka percaya atau akan menyanjung apa yang kita lakukan. Bagi mereka, apa yang kita lakukan hanya hal bodoh karena menyakiti diri sendiri, tidak apa Kak Daniel Za juga akan baik-baik saja. Terima kasih untuk usahamu yang tanpa henti itu, apapun yang terjadi Za akan selalu siap,"

Daniel mendongak dan menggeleng kuat, "tidak Nyonya, kau tidak boleh pasrah dengan hidupmu. Ansel berencana bunuh diri bersamamu, aku tidak akan membiarkan itu,"

Zahra mengusap air mata Daniel, "Za yang memintanya untuk membunuh Za Kak, agar penyiksaan batin Za berhenti. Sudah cukup tugasmu, Za sangat bsrsyukur dengan semua usahamu untuk bertahan bersama Za,"

"Kau harus bertahan lebih lama Nyonya, ingat ada si kembar yang menunggumu. Mereka mengatakan mereka sangat mencintaimu, mereka bahkan ingin menolongmu keluar dari sini,"

Zahra tersenyum dan membiarkan air mata membasahi pipinya, Zahra juga sangat mencintai anaknya.

"Jaga mereka untuk Za, pergilah Kak. Temui Mbak Lauren untuk mengobati lukamu,"

"Nyonya," lirih Daniel.

"Za ingin istirahat untuk menyiapkan diri Kak, tinggalkan Za ya," ujar Zahra berbaring memunggungi Daniel.

Stuck With You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang