Stuck With You [COMPLETED]

Part 44 - Hari H

Bintangnya jangan lupa di klik ya guys! Komennya juga boleh untuk lebih membangun cerita ini. Terima kasih..
.
.
.
.
.

Argani Devrialis Baureksa

Happy Reading
♥♥♥

Hari ini pernikahan Arga dan Zahra berlangsung.

Dengan segala persiapan yang dengan cepat dilakukan, Arga menggelar pesta besar-besaran tidak hanya mengundang para kolega dan karyawannya, namun juga mengundang seluruh orang yang mendapat bantuan dari Arga selama enam tahun terakhir.

Dengan rencana yang mantap, penjagaan yang dipastikan baik acara berlangsung dengan khidmat.

Zahra dan Arga sangat serasi dengan pakaian pernikahan mereka.

Zahra menggunakan gaun eksklusif berwarna cream senada dengan tuxido Arga. Zura dan Raga menggunakan pakaian yang senada dengan yang lainnya.

Real yang menjadi pendamping Zahra tak henti-hentinya tersenyum bahagia, tanggung jawabnya akan diambil alih oleh Arga sekarang.

Rasa bersalah yang masih bersarang dihatinya lenyap sudah melihat senyum yang tak pernah luntur dari wajah sang adik.

"Jadi istri yang baik ya Quenn, jangan lupa sama King dan Mama. Nanti kalau King mau curhat boleh ya," ujar Real di sela tangis bahagianya.

Zahra menganguk tak kuasa hanya untuk mengeluarkan sepatah kata. Real dan Zahra berpelukan erat.

Zahra dan Real menangis terisak seperti akan berpisah dan tak bertemu lagi.

Zivara mengusap kedua punggung anaknya. Zahra beralih mencium punggung tangan Zivara meminta doa dan restunya.

"Sekarang tanggung jawabmu sudah berubah Zahra, sudah menjadi seorang istri dan ibu. Jadi istri yang baik, nurut sama suami. Surgamu di kaki suami sekarang, ada masalah selesaikan dengan kepala dingin, jangan langsung putuskan hal yang akan kalian sesali nantinya. Ingat juga udah punya buntut dua, ditambah boleh biar tambah ramai," goda Zivara menoel dagu Zahra yang tersipu malu dan memeluk Zivara erat.

Arga bertos dengan Real, "jaga adik gue bro," pesan Real.

Arga mengangguk, "of course," jawab Arga mantap.

Arga beralih dengan Zivara dan mencium punggung kedua tangan dan tak lupa mengecup pipi Zivara yang menangis haru.

Zivara tak membayangkan jika putrinya tidak bersama Arga.

"Permintaanmu terwujud dan di restui kedua Papamu. Jaga istrimu ya Nak, jaga keluarga mu sekarang. Jadi suami dan ayah yang baik untuk kedua anakmu. Mama selalu menyertakan doa Mama untuk kebahagiaan kalian," ujar Zivara memeluk Arga erat.