Part 49 - Family Time

172 41 2
                                    

Bintangnya jangan lupa di klik ya guys! Komennya juga boleh untuk lebih membangun cerita ini. Terima kasih..
.
.
.
.
.

Argani Devrialis Baureksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Argani Devrialis Baureksa

Happy Reading
♥♥♥

"Mama lihat ini," ujar Zura berlari membawa kelinci putih di gendongannya.

Zahra menghampiri kedua anaknya, "dari mana itu kelincinya?"

"Dikasih kakek jual kelinci, terus Aunty petir kasih uang," sahut Raga mengelus kelinci hitamnya.

Sina berdecih, "kamu tinggal singkat Aunty yang belikan susah ya Ga," sinis Sina menghempaskan tubuhnya di sofa.

Zivara kembali tinggal bersama Real. Sina di kontrak Arga menjadi asisten pribadi si kembar dengan mengantar dan menjemput mereka. Zahra tentu hanya berdiam diri di mansion.

"Nantikan diganti Papa uangnya," timpal Zura diangguki Raga.

"Terus itu mau diletak dimana kan gaada kandangnya, nanti dia lompat-lompat rusakin barang Papa gimana," ujar Zahra mengambil tas si kembar.

Sina mengerut kening, "yang lompat-lompat itu bukan kelinci istri holkay. Paling dia masuk ke kolong-kolong itu tuh, atau biarin ajalah bebas di tamanmu," sahut Sina memakan keripiknya.

Zahra menggeleng kuat, "big no. Jangan letak di taman Mama, habis bunga Mama nanti," larang Zahra.

"Minta sama Papa kalian nanti buat lapangan bermain kelinci bilang, dalam satu malam jadi itu mah yakin Aunty," ujar Sina.

"Raga, nama kelinci Raga apa?" celetuk Zura.

"Zura," jawab Raga.

Zura mendelik, "kok Raga samakan Zura sama kelinci item itu,"rajuknya.

"Zura itu yang Raga sayang, Raga mau sayang kelinci ini jadi namanya Zura aja biar rasa sayang Raga ke Zura dan kelinci ini sama ga beda," jelas Raga.

"Uh so sweet," kompak Zahra dan Sina tersenyum geli.

"Ya tapi namanya jangan Zura, Black aja Zura kasih nama kelinci Zura White," ujar Zura.

"Karena bulunya?" tanya Raga diangguki Zura.

"Pemikiran Zura simple kaya Zahra, Raga punya filosofi kayak Arga. Perpaduan yang sempurna," puji Sina.

"Cepetan peka Mbak, biar si kembar ada temennya," goda Zahra.

"Dih, au ah," balas Sina melangkah pergi sebelum Zahra kembali menggodanya.

"Udah ah ayo mandi, untuk sementara letak di taman Mama deh gapapa. Nanti Papa pulang minta semua perlengkapan White sama Black ya. Punya hewan peliharaan itu berarti tanggung jawab Raga dan Zura lebih besar. Bukan cuman belajar dan main tapi juga ngurus mereka. Mama ga suka kalau kalian biarin White sama Black di urus sama maid ya, harus urus sendiri kalau udah ngerti. Janji sama Mama?"

Stuck With You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang