Part 22 - Semakin Ramai

217 51 4
                                    

Tekan bintang lebih dulu jangan lupa!
.
.
.
.
.

Tekan bintang lebih dulu jangan lupa!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arga Devrialis Baureksa

Happy Reading
♥♥♥

Setelah penjelasan panjang kali lebar yang dijelaskan Bryan, berusaha membuat Arga percaya dan akhirnya berhasil dengan dukungan dan jaminan nyawa Rayhan, Azka, Juan, dan Daniel yang mau tak mau ikut andil, mereka jadi sering datang untuk bertemu Zahra.

Seperti hari ini, Arga duduk dengan wajah datarnya menatap tajam Rayhan, Real, Bryan, Azka, Juan, Daniel, dan Sina yang dengan santainya bergurau dimeja makannya.

"Gue jadi pengen punya satu yang modelan Zahra, bisa semuanya," celetuk Juan.

"Sadar diri aja Ju, lo sama jempol Arga aja gantengan jempolnya," sahut Sina.

"Gausah ngayal kejauhan, ada yang deket kenapa maunya yang jauh," balas Real.

Bryan mengerutkan kening, "siapa yang deket itu?"

Azka mengerling genit sambil menoel lengan Juan.

"Operasi kelamin dulu sana lo," ujar Juan menoyor kepala Azka menjauh.

"Kalo berhasil?" tanya Sina.

"Kita jual, lumayan buat modal usaha," timpal Real.

Azka mengumpat tanpa suara.

Arga semakin geram mengetahui Zahra memasak untuk mereka semua. Zahra datang dengan masakannya dan menghidangkannya dimeja makan dibantu Marry dan beberapa maid.

Mansion mahal berubah jadi panti sosial ck, Batin Arga.

"Selamat makan,"ujar Zahra.

Mereka memekik senang hingga berebut ingin mengambil makanan deluan.

Kreet

Arga menggeser kursinya kasar dan melangkah jauh meninggalkan mereka yang terdiam dengan posisinya masing-masing.

Mereka menoleh kompak menatap Arga yang menjauh, "napa tuh Arbe?" bisik Juan.

Semenjak Real menjuluki Arga dengan sebutan Arbe mereka semua mengikuti dan justru sekarang tidak takut dengan Arga karena ada Zahra yang senantiasa menolong mereka.

"Lo sih Arga dulu dong yang ambil, kan dia Tuan rumah," celetuk Azka.

"Eh kutang, centong nasinya aja lo yang pegang," sahut Real.

"Sudah jangan bertengkar didepan makanan ga baik," sentak Zahra membuat mereka diam.

Zahra yang mengerti, menyiapkan makanan untuk Arga dan membawanya keruangan kerja Arga.

Stuck With You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang