"Tapi aku mau kamu malam ini, plis ya boleh," ucap Vanessa.
"Iya bo, mphhh,ahh..."
gw merasa sangat beruntung malam ini karena Vanessa akhirnya membolehkan gw untuk menjadikan dia milik gw selama-lamanya. Ciuman itu sekarang sudah turun ke bagian leher Vanessa, tanda demi tanda sudah gw buat sebagai bukti bahwa kita pernah melakukan ini.
Decakan lidah gw yang memuja tubuh Vanessa begitu terdengar jelas, Vanessa masih berusaha menahan desahannya dengan menggigit bibir bagian bawahnya, dari luar piyama Vanessa gw meremas gundukan kenyal miliknya membuat Vanessa menggelinjang hebat.
"Aahhh, baal pelan-pelan sakit," ucap Vanessa.
"Iya maaf sha," ucap gw.
Gw menatap Vanessa lekat, Vanessa meneteskan air matanya, gw bingung, apa dia belum siap, gwbjadi merasa bersalah kalau Vanessa sampai menangis karna gw.
"Kamu kenapa sha?" Tanya gw.
"Hiks, itu bahu kamu merah aku gigit," ucap Vanessa.
"Hahaha yaampun, gapapa sayang, aku aja gak kesakitan kan, udah ya gausah nangis," ucap gw lalu mengecup keningnya.
"Tapi aku minta maaf ya,hiks," ucap Vanessa lagi.
"Iya aku maafin kok, kita lanjut ya," ucap gw dan Vanessa mengangguk.
Jari-jemari gw mulai melepas kancing yang ada di piyama Vanessa, dan semua pakaian yang membalut tubuhnya ini, sekarang Vanessa sudah polos tanpa sehelai benangpun, dia nampak terus menutup matanya dan menikmati sentuhan demi sentuhan yang gw berikan ke dia.
Penyatuan yang telah gw lakukan bersama Vanessa malam ini membuat kami sangat kelelahan, gw dan Vanessa melakukan pelepasan berkali-kali, wajah lelah sangat terlihat pada Vanessa. Setelah selesai gw mengecup kening Vanessa lalu membalutnya dengan selimut begitupun gw, Vanessa berbalik menghadap gw lalu dia memeluk gw dengan erat.
"I love you baal," ucap Vanessa dan gw pun langsung senang, karna akhirnya dia mengucapkan kata itu setelah sekian lama gw menunggunya.
Pagi hari 06.00 (Author POV)
Cup
"Morning honey," ucap Iqbaal sambil mengecup bahu polos Vanessa.
"Eghh baal, aku capek, mau tidur lagi," ucap Vanessa.
"Gamau pulang nih, rumah barunya udah menunggu," ucap Iqbaal.
Vanessa membuka matanya lalu berbalik menghadap Iqbaal.
"Hah, kita langsung ke rumah baru?" Tanya Vanessa.
"Iya dong, bahkan semua barang-barang dan pakaian sudah siap di sana," ucap Iqbaal.
"Eee tapi, bagian bawah aku masih sakit, kamu semalem semangat banget," ucap Vanessa terkekeh.
"Im sorry, your body is very addictive for me," ucap Iqbaal di telinga Vanessa.
"Owh begitukah, haha, sudah sana kamu mandi, bau asem tau," ledek Vanessa lalu mencubit kedua pipi Iqbaal.
"Morning kiss dulu," ucap Iqbaal.
"Apaaaaan semalem udah puas juga."
"Aaaa pliss mau lagi," rengek Iqbaal.
Vanessa mengecup bibir Iqbaal sekilas, namun saat dia ingin melepasnya Iqbaal menahan tengkuk Vanessa dan kembali melumat bibirnya. Vanessa benar-benar kehabisan napas, dia langsung mendorong Iqbaal lalu sekarang Vanessa lah yang berada di atas Iqbaal.
"Why?" Tanya Iqbaal.
"Kamu napsuan banget si," ucap Vanessa terkekeh.
"Emangnya kenapa, kita udah bebas mau ngapain aja honey."
"Hmm iya-iya, udah dana mandi duluan," ucap Vanessa.
Iqbaal terduduk di kasur, lalu turun dari kasur, ternyata Iqbaal sudah memakai boxernya Vanessa bingung entah kapan Iqbaal memakainya, Vanessa mengambil piyamanya lalu memakainya kembali, dia mengambil hpnya.
"Ayo shaa," ucap Iqbaal.
"Kemana?" Tanya Vanessa.
"Mandi laah," ucap Iqbaal.
"Duluan ah sana, aku mau main mobile legend," ucap Vanessa.
Iqbaal sedikit membungkuk lalu dia langsung mengendong Vanessa tanpa Izin, Vanessa pun terkejut, dengan tawa riang, Iqbaal langsung membawa Vanessa yang pipinya tengah memerah itu ke dalam kamar mandi, and selanjutnya mereka melakukan hal itu lagi.
~
New home 10.00 WIB
"Selamat datang nona muda dan tuan muda," ucap semua asisten rumah tangga, tukang kebun, dan para supir.
"Hahh nona muda, Vanessa aja kali, aneh di panggil kaya gitu," ucap Vanessa.
"Baik Vanessa," ucap mereka terkekeh.
"Nah gitu dong, oiya, kalo saya mau bantu-bantu jangan di larang ya, soalnya saya gak bisa diem orangnya," ucap Vanessa.
"Oke sashaa," ucap salah saru supir.
"Wahh bapak, gaul juga yaa, baal, dia jadi supir pribadi aku ya, pliss," ucap Vanessa.
"Iya boleh honey," ucap Iqbaal tersenyum.
"Okee, bapak sekarang jadi supir pribadi saya ya," ucap Vanessa lalu mengajak supir yang bernama Pak Karim itu berjabat tangan.
"Baik sasha," ucap pak Karim.
Vanessa langsung naik ke atas dan melihat bagaimana dekorasi kamar barunya dan Iqbaal sekarang, Vanessa membuka knop pintu, terpampanglah sebuah bingkai besar yang berisi foto pernikahan mereka.
"Cepet amat cetak fotonya," ucap Vanessa.
"Iyadong, harus cepet lah," ucap Iqbaal.
"Haha iya-iya."
"Emm kita ke rumah mamah yuk, ambil hadiah-hadiah pernikahan, kata mama numpuk tuh banyak banget," ucap Iqbaal.
"Wow, ayo baal, aku penasaran sama hadiahnya."
"Amplopnya engga, hehe," ledek Iqbaal.
"Itu juga sama," ucap Vanessa terkekeh, lalu mereka langsung pergi menuju rumah orang tua Iqbaal.
~~~~~~~~
Voteee
Sorry kalo typo
Semoga sukaaa😁
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴹʸ ᵈᵒˢᵉⁿ ⁱˢ ᵐʸ ʰᵘˢᵇᵃⁿᵈ {End}
Lãng mạnEND Katanya...nikah sama Dosen itu enak ya? Gw udah ngalamin dan ini enak banget sumpah, pokoknya best lah, gak sia-sia gw nikah sama Pak Iqbaal. Hehe ~Vanessa gabriela anak fakultas seni rupa High rank 🥇Rank 3 #universitas